Curupekspress.bacakoran.co - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Rejang Lebong kembali menggelar rakor perkembangan angka inflasi baik secara nasional maupun daerah, Senin 25 maret kemarin di Ruang Rapat Sekda RL.
Kabag Perekonomian Setda Rejang Lebong, Zein Pinani yang diwawancara CE memastikan, jika TPID Rejang Lebong telah melakukan 6 langkah konkrit dalam penanganan inflasi di daerah.
"6 upaya konkrit dalam penanganan inflasi daerah semuanya sudah kami laksanakan sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat," katanya.
Langkah atau upaya-upaya dimaksud, sebut dia, diantaranya melaksanakan operasi pasar murah, melaksanakan sidak pasar dan distributor, kerjasama dengan antar daerah, gerakan menanam, merealisasikan BTT dan dukungan trasnportasi dari APBD.
BACA JUGA:Wabup Hendra Ambil Formulir Pendaftaran Cakada di PAN Rejang Lebong!
BACA JUGA:Komisi II Panggil Disperindag, Tindaklanjuti LPG 3 Kg Langka dan Mahal
Terpisah, Kabid Perdagangan, Samsul Bahri pada Disperindagkop UKM mengatakan kegiatan operasi pasar alias pasar murah hingga kini masih berjalan. Dimana pada Senin (25/3) kemarin pihaknya menggelar pasar murah di Kecamatan Sindang Dataran.
"Pasar murah masih jalan, dan hari ini (kemarin, red) kami laksanakan di Sindang Dataran," ucapnya.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan upaya dari Pemerintah Daerah dalam menstabilkan harga bahan pokok (Banpok) khususnya beras di wilayah Rejang Lebong. Karena seperti yang diketahui bersama bahwa harga beras saat ini tengah alami kenaikan harga.
Melalui operasi pasar ini, lanjut dia, beras yang disediakan sebanyak 2 ton dengan harga jual beras sekarung ukuran 5 kg sebesar Rp 55 ribu.
"Setiap wilayah kecamatan kami siapkan 2 ton, satu karung isi 5 kg harga Rp 55 ribu. Dimana 1 kg nya itu Rp 11 ribu," beber dia.
Masih dikatakan Samsul, dalam pelaksanaan pasar murah ini pihaknya menggandeng pihak Perum Bulog Rejang Lebong sebagai penyedia beras.