Yaqut mengatakan bahwa visa yang boleh digunakan adalah visa resmi yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi.
"Visa yang boleh digunakan untuk melaksanakan haji itu adalah visa yang resmi, visa haji dan visa muamalah yang dikeluarkan oleh kerajaan Saudi Arabia," ujar Yaqut.
Sementara itu, Anna meminta kepada warga negara yang mendapatkan undangan visa haji mujamalah langsung dari Kerajaan Arab Saudi untuk berangkat melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Nantinya, PIHK yang memberangkatkan warga negara Indonesia yang mendapatkan undangan visa haji mujamalah dari Kerajaan Arab Saudi wajib melapor kepada Menteri Agama.
Diketahui, keberangkatan jemaah haji Indonesia 2024 terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama dijadwalkan berangkat pada 12 Mei 2024. Sementara, gelombang kedua dijadwalkan pemberangkatannya berlangsung pada 24 Mei 2024.