CURUPEKSPRESS.BACAKORAN.CO - Olympiakos meraih kemenangan dramatis 1-0 atas Fiorentina setelah perpanjangan waktu dalam final Liga Konferensi Europa. Ayoub El Kaabi menjadi pahlawan Olympiakos dengan mencetak gol penentu kemenangan.
Pertandingan yang dilakukan dengan intensitas tinggi namun kurangnya kualitas di depan gawang membuat kedua tim gagal mencetak gol dalam waktu reguler 90 menit. Namun, El Kaabi berhasil mencetak gol pada menit ke-116 setelah sundulan mematikan dari umpan silang Santiago Hezze.
Gol tersebut merupakan yang ke-11 bagi El Kaabi di Liga Conference musim ini, semuanya dicetak dalam babak sistem gugur, dan yang ke-16 secara keseluruhan di kompetisi Eropa setelah ia juga mencetak gol di kualifikasi Liga Europa dan babak penyisihan grup.
Secara individu, El Kaabi tampil cemerlang dengan menyumbangkan lima gol saat Olympiakos mengalahkan Aston Villa di semifinal.
BACA JUGA:Arsenal Lirik Pemain Muda Archie Gray
BACA JUGA:Singapore Open 2024, Anthony Ginting dan Jonathan Christie Hadapi Lawan Berat
Manajer Olympiakos, Jose Luis Mendilibar, merasa sangat bahagia dengan pencapaian klubnya yang meraih trofi besar Eropa pertama dalam sejarah.
Mendilibar, yang sebelumnya telah sukses memenangkan Liga Europa bersama Sevilla pada musim sebelumnya, mengambil alih Olympiakos pada bulan Februari dan kini membawa mereka merengkuh trofi prestisius ini. Kemenangan ini tentu menjadi momen bersejarah bagi seluruh klub dan para penggemarnya.
Para suporter Olympiakos merayakan kemenangan tersebut dengan penuh semangat baik di stadion AEK Arena maupun di sekitar Pelabuhan Piraeus. Mereka bersorak dan memamerkan warna merah serta kembang api sebagai tanda kebanggaan atas pencapaian klub mereka.
Olympiakos berhasil mengukir sejarah sebagai klub pertama dari Yunani yang meraih trofi Eropa, sementara rival terdekat mereka, Panathinaikos, harus puas menjadi runner-up di final Piala Eropa pada tahun 1971.
Di sisi lain, ini adalah kekalahan kedua berturut-turut bagi Fiorentina dalam final Liga Konferensi Europa. Meskipun berhasil mencapai pertandingan puncak tanpa satu pun kekalahan, tim asuhan Vincenzo Italiano harus kembali menelan pil pahit.
Trofi pertama yang dinanti sejak 2001 terus menjadi target yang belum tercapai, membuat pertarungan mereka semakin berat.
Stevan Jovetic, mantan pemain Fiorentina yang kini bermain untuk Olympiakos, merasa bangga dengan pencapaian timnya. Meskipun merasa senang dengan kemenangan timnya, ia tidak lupa memberikan pujian kepada Fiorentina atas perjuangan mereka.
Jovetic mencatat bahwa kekalahan dalam dua final berturut-turut sangat memilukan bagi Fiorentina, namun hal tersebut tidak mengurangi rasa hormatnya terhadap lawan.
Kemenangan ini bukan hanya tentang trofi, tetapi juga tentang semangat juang dan kerja keras yang ditanamkan oleh setiap individu dalam tim.