BACAKORANCURUP.COM - Pendaftaran siswa baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 10 Rejang Lebong yang beralamat di Kelurahan Karang Anyar membludak.
Sebagaimana dikatakan oleh Kepala MIM 10 RL Burhan Fajri SPdI, hingga saat ini sudah ada sebanyak 75 siswa baru yang mendaftar.
Padahal sebelumnya, hanya ada sebanyak 30-40 siswa saja yang menjadi alumni MIM 10 RL.
"Untuk tahun ini kita hanya bisa menerima siswa hanya untuk 3 rombel saja. Dan alhamdulillah, per hari ini sudah ada sebanyak 75 siswa yang mendaftar. Sehingga dengan demikian, kemungkinan kita tidak akan lagi menerima siswa untuk mendaftar. Karena kita menyadari, tidak akan memaksakan siswa masuk diluar dari fasilitas dan kemampuan yang kami miliki," ungkapnya.
Burhan juga menjelaskan, berbeda dengan sekolah negeri pada umumnya.
BACA JUGA:Bunda PAUD Rejang Lebong Lepas Ratusan Anak PAUD!
BACA JUGA:SMAN 1 Rejang Lebong Siapkan 10 Rombel, Segini Kuota yang Disiapkan Dalam PPDB!
Pelaksanaan PPDB madrasah memang dilaksanakan lebih awal daripada sekolah negeri yang berada dibawah naungan Dikbud.
Bahkan tak hanya itu imbuhnya, PPDB madrasah juga tidak menerapkan yang namanya sistem zonasi seperti sekolah pada umumnya.
Akan tetapi meski demikian, pihak MIM 10 RL tetal memprioritaskan calon siswa yang ada di wilayah Karang Anyar, Kesambe Lama, Duku Ilur, dan juga wilayah sekitarnya. Barulah setelah itu, pihaknya menerima pendaftaran dari siswa yang berada diluar wilayah MIM 10 RL.
"Sejak awal, kita selalu memprioritaskan calon siswa yang tinggal tidak jauh dari MIM 10 RL. Hal itu kita lakukan, agar ada pemerataan serta tidak ada kesenjangan siswa yang masuk di MIM 10 RL. Terlebih kita juga tidak mengukur calon siswa berdasarkan rapot TK, PAUD, dan sebagainya," kata Burhan.
Disamping itu tambah Burhan, pada tahun ajaran baru ini pihaknya akan menerapkan metode dan teknis pembelajaran yang baru.
Dari 3 rombel yang ada, pihaknya akan melakukan klasifikasi untuk menempatkan siswa baru yang diterima.
Antara siswa yang sudah calistung dengan siswa yang belum calistung saat awal masuk sekolah nanti.
"Kita tidak membedakan siswa yang calistung dengan yang tidak. Akan tetapi penempatan kelas yang kita lakukan, agar siswa mendapatkan tujuan dan hasil pembelajaran yang sama dan serentak capaiannya. Jadi siswa yang calistung akan di didik bersamaan dengan siswa yang calistung. Sedangkan siswa yang belum calistung ,akan dididik dari dasar secara maksimal oleh tenaga pendidik kami," pungkasnya.