Tidur Salah Posisi Bisa Picu GERD ! Begini Cara Memperbaikinya
Tidur dengan posisi menghadap kiri menjadi pilihan yang tepat bagi penderita GERD--
BACAKORANCURUP.COM - Banyak orang tidak menyadari bahwa posisi tidur ternyata dapat memengaruhi kondisi pencernaan, termasuk naiknya asam lambung atau refluks. Bagi penderita GERD, pemilihan posisi tidur bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga bisa menentukan apakah malam berjalan tenang atau justru penuh rasa perih dan panas di dada. Lalu, muncul satu pertanyaan menarik, apakah tidur menyamping ke kiri benar-benar memberikan manfaat ?
Kabar baik datang untuk kamu yang terbiasa tidur miring ke kiri. Berdasarkan penjelasan dari Health, posisi tidur ini terbukti dapat mengurangi keluhan nyeri ulu hati dan menurunkan risiko episode refluks asam lambung. Namun, apa sebenarnya alasan ilmiah di balik manfaat ini ?
Semuanya berhubungan erat dengan anatomi lambung. Lambung memiliki bentuk melengkung menyerupai huruf "J". Ketika kamu berbaring ke kiri, posisi lambung secara alami membuat isi dan asam lambung berada di bagian bawah, jauh dari ujung kerongkongan. Gravitasi ikut membantu menahan asam agar tidak mudah mengalir naik ke arah esofagus.
BACA JUGA:Asal Usul Bingka Kacung, Kuliner Ikonik Kelua yang Melegenda di Tabalong
BACA JUGA:Solusi Kamar Mandi Bau, Gunakan 4 Bahan Alami Ini untuk Hasil Maksimal
Tak hanya mencegah asam naik, tidur miring ke kiri juga membantu tubuh "membersihkan" asam lambung lebih cepat. Jika refluks terjadi, gravitasi membantu menarik kembali cairan lambung ke bawah sehingga rasa panas atau perih di dada lebih cepat mereda. Ini sebabnya posisi tidur ke kiri sering direkomendasikan pada penderita GERD untuk mendapatkan tidur yang lebih nyaman.
Berbeda halnya jika kamu tidur miring ke kanan. Posisi ini justru membuat bukaan antara lambung dan kerongkongan berada di bagian bawah. Asam lambung lebih mudah mengalir naik ke kerongkongan, sehingga risiko terjadinya refluks semakin besar. Tidak heran banyak orang mengalami sensasi terbakar di dada setelah tidur miring ke kanan.
Tidur telentang juga tidak terlalu disarankan. Dalam posisi ini, asam lambung dapat berkumpul di kerongkongan karena tidak ada gaya gravitasi yang membantu mendorongnya turun. Akibatnya, sensasi terbakar dapat semakin sering terjadi, terutama ketika kamu baru selesai makan.
Yang juga perlu dihindari adalah tidur tengkurap. Posisi ini memberikan tekanan langsung pada perut. Tekanan tersebut dapat memaksa isi lambung, termasuk cairan asam, untuk naik ke kerongkongan. Untuk orang dengan GERD, tidur tengkurap bisa membuat kekambuhan terjadi lebih cepat dan lebih parah.
Selain memperhatikan posisi tidur, ada beberapa langkah sederhana yang dapat kamu lakukan untuk mencegah refluks asam lambung di malam hari :
1. Gunakan bantal yang lebih tinggi
Meninggikan kepala dengan dua bantal atau bantal khusus elevasi dapat membantu gravitasi menjaga asam lambung tetap di bawah. Semakin kecil kemungkinan asam bergerak ke atas, semakin sedikit risiko munculnya sensasi terbakar.
2. Hindari makan larut malam
Upayakan memberi jeda setidaknya dua jam antara makan terakhir dan waktu tidur. Lambung membutuhkan waktu untuk memproses dan mengosongkan makanan. Jika kamu langsung tidur setelah makan, peluang asam lambung naik pun semakin besar.