BACAKORANCURUP.COM - Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong menyebut, jumlah pupuk bersubsidi di wilayahnya saat ini tersisa sebanyak 4.338.000 kilogram atau 4.338 ton lagi. Jumlah tersebut berdasarkan rekapan data alokasi pupuk bersubsidi per Juli 2024 lalu.
"Per Juli lalu sisa pupuk bersubsidi di Rejang Lebong sebanyak 4.338 ton dengan rincian, pupuk urea 1.252.000 kilogram atau 1.252 ton dan NPK 3.086.000 kilogram atau 3.086 ton," kata Kepala Distankan Rejang Lebong, Ir Amrul Eby melalui Kabid Sarana Prasarana, Tirmidzi kepada wartawan.
Adapun alokasi pupuk subsidi untuk kalangan petani di Kabupaten Rejang Lebong tahun 2024, sebut dia, urea sebanyak 1.868 ton dan NPK sebanyak 5.167 ton.
Jumlah itu telah mendapat penambahan dari Kementan RI yang sebelumnya urea 1.093 ton dan NPK 2.416 ton.
BACA JUGA:TMP Tabarenah : Mengenang Kembali Perjuangan Pahlawan Melawan Penjajah!
BACA JUGA:Kuota PPPK Dipastikan Tak Ada Perubahan, Dikbud Rejang Lebong Beri Kabar Terbaru Perekrutan!
"Penerima alokasi pupuk subsidi terbanyak ada pada kelompok tani di Kecamatan Curup Utara total sebanyak 1.329 ton dan Curup Selatan, 1.038 ton," ucapnya.
Masih dikatakannya, pupuk bersubsidi yang dialokasikan oleh Pemerintah Pusat tahun ini hanya untuk 9 jenis komoditi saja, antara lain padi, jagung, kedelai, kopi, kakao, tebu, bawang putih, bawang merah dan cabai.
"Sehingga di luar dari 9 jenis komoditi pangan itu, maka pupuk subsidi tidak disalurkan," tutur dia.
Sedangkan untuk harga eceran tertinggi (HET), ia menambahkan, masih sama seperti tahun sebelumnya yakni pupuk Urea seharga Rp 2.250 per kilogram dan NPK seharga Rp 2.300 per kilogram.
"Kalau harga-harganya itu masih sama seperti harga di tahun 2023 kemarin," pungkasnya.