BACAKORANCURUP.COM - Lebong Tandai sebuah daerah yang terletak tepatnya di Kecamatan Napal Putih, Provinsi Bengkulu bagian Utara.
Desa ini memiliki Sungai Lusang yang cukup jernih biasa disebut Bendungan "Tokorotan" yang dibangun oleh Belanda.
Lebong Tandai memiliki sejarah menarik yang sering terlupakan padahal Desa Lebong Tandai memainkan peran penting dalam sejarah kolonial Indonesia dan mempunyai nama yang dikenal hingga sekarang di Kota Bengkulu yaitu disebut dengan Batavia kecil karena menunjukkan sejumlah alasan peristiwa dan karakteristiknya yang mirip dengan Batavia (sekarang Jakarta).
Salah satu yang menjadi bukti sejarah panjang penjajahan Belanda di Lebong Tandai ini adalah Molek yang merupakan sebuah motor lori ekspres yang berasal dari era kolonial Belanda dan hingga sekarang masih digunakan oleh masyarakat dalam transportasi.
BACA JUGA:Ini 7 Cara Alami untuk Turunkan Panas Anak
Nama Molek tidak diketahui siapa yang memberi tetapi kendaraan ini menggunakan rel sebagai lintasannya dan sudah berusia lebih dari seratus tahun.
Desa Lebong Tandai yang berada di tengah pegunungan batu ini telah menjadi pusat pertambangan emas sejak masa penjajahan Belanda sehingga cukup banyak menyimpan sejarah tetapi kerap terabaikan.
Molek yang menyerupai kotak peti kemas, tetapi lebih kecil, sekitar 3x1 meter. Seluruh kerangka dan atapnya terbuat dari kayu yang menutupi rangka besi bekas dari lori beroda empat.
Bagi masyarakat Molek dapat digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari mengangkut orang, hewan dan barang ataupun gelondongan kayu panjang dengan diameter mencapai setengah meter.
Mesin Molek yang merupakan modifikasi dari mesin mobil diesel terletak di tengah kendaraan, tepat di bawah kaki penumpang.
Rangka lori dan relnya membentang sepanjang 33 kilometer dan menembus hutan Lebong Tandai.
Seiring dengan waktu Lebong Tandai dan Molek mengalami perubahan signifikan terutama pada rel yang sudah penuh dengan semak belukar membuat jalur Molek ini sedikit sulit untuk dilalui.
Pentingnya sejarah Molek sebagai bagian dari sistem Batavia Kecil Kota Bengkulu tetap jelas. Penjajahan yang dilakukan oleh Belanda Di Desa Lebong Tandai ini adalah Penambangan emas dimulai pada awal abad ke 20, sekitar tahun 1906-1910.
Sejak saat itu, berbagai fasilitas untuk mengelola emas mulai dibangun oleh Mijnbouw Maatschapij Simau antara tahun 1901-1906.
Menelusuri jejak sejarah ini membantu kita memahami bagaimana kota-kota seperti Lebong Tandai berkontribusi pada kekuasaan kolonial Belanda dan bagaimana mereka membentuk perkembangan wilayah Bengkulu.