BACAKORANCURUP.COM - Kabar baru datang dari emas, harga emas dunia saat ini mencapai level tertinggi sepanjang sejarah, pada Selasa (17/9).
Dimana berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX, harga emas kemarin sempat menyentuh US$2.613,3 sebelum turun ke US$2.604,1 per troy ons.
Sedangkan, pada perdagangan spot harga emas melemah 0,25 persen ke US$2.576 per troy ons pada hari yang sama.
Analis Pasar, Lukman Leong mengatakan, kenaikan emas disebabkan oleh perkiraan Bank Sentral AS The Federal Reserves (The Fed) bakal memangkas suku bunga lebih tinggi dari perkiraan awal yakni menjadi 50 basis poin (bps).
Hal serupa juga disampaikan, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi. Menurut dia, tingginya harga emas dunia seiring dengan spekulasi penurunan suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed).
Para investor, kata Ibrahim, berekspektasi The Fed bakal menurunkan suku bunga secara agresif. Hal ini seiring dengan penurunan suku bunga di Eropa.
Sementara, penurunan suku bunga di Eropa mengindikasikan perekonomian di Benua Biru yang mulai membaik. Ini membuat spekulan, investor besar kembali melakukan pembelian logam mulia.
Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia (BI) memprediksi pemangkasan suku bunga The Fed dilakukan mulai bulan ini.
BI memproyeksi suku bunga The Fed bakal turun sebanyak dua kali lagi hingga akhir tahun ini. Hal ini sejalan dengan kondisi inflasi di negeri Paman Sam tersebut.
Pertama, sebesar 25 bps pada September dan kedua sebesar 25 bps juga pada November atau Desember 2024.
Untuk tahun depan, The Fed diperkirakan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali. Yang masing-masing 25 bps, 25, bps, dan 25 bps. Timing-nya bisa di kuartal I, bisa di kuartal II.