BACAKORANCURUP.COM - Pjs Bupati Rejang Lebong, Dr H Herwan Antoni MKes MSi, pada 8 Oktober 2024 hari ini mengikuti kegiatan promosi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.
Sesuai dengan undangan, kegiatan tersebut bakal terlaksana selama tiga hari yakni mulai tanggal 8 - 10 Oktober di Provinsi Aceh.
Dalam rangka mempromosikan budaya PRB, kegiatan ini akan dilaksanakan di beberapa titik lokasi, sedangkan puncak acara akan dilaksanakan di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Kota Banda Aceh.
Herwan menyampaikan, pentingnya kesadaran akan potensi risiko bencana merupakan fondasi utama bagi masyarakat.
BACA JUGA: Bawaslu RL Bekali Materi Pengawasan untuk Panwaslu
BACA JUGA:21 Titik Terdampak Penggiliran Air 12 JamSetiap masyarakat perlu memahami betapa pentingnya bersiap dan bekerja sama untuk meminimalkan dampak bencana.
"Saya mengajak seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah hingga individu, untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan pencegahan risiko bencana. Kolaborasi dan solidaritas adalah kunci dalam mencapai tingkat ketangguhan yang kita inginkan," ujarnya.
Dia pun menambahkan, khusus di wilayah Kabupaten Rejang Lebong sendiri, telah melakukan langkah-langkah konkret dalam mitigasi risiko bencana.
Mulai dari sosialisasi hingga simulasi. Namun, hal tersebut bukanlah tugas yang bisa di selesaikan oleh Pemerintah Daerah saja, melainkan juga dibutuhkan partisipasi aktif dan kesadaran seluruh masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Herwan juga mengajak serta mengimbau seluruh masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, khususnya drainase dan siring-siring.
Ia meminta masyarakat untuk dapat membersihkan drainase dari tumpukan sampah, karena hal ini dapat menyebabkan banjir saat curah hujan tinggi.
"Jangan biarkan sampah berserakan di lingkungan sekitar tempat tinggal, terutama di aliran drainase maupun siring-siring. Jika terdapat siring itu kotor dipenuhi sampah maka kita bersihkan," sampainya.
Karena menurutnya, apabila drainase ataupun siring itu dibiarkan ada sampah menumpuk, maka dampak buruk yang akan dihadapi oleh masyarakat ada banjir sebab meluapkan aliran air pada drainase tersebut.
"Yang rugi masyarakat sendiri, maka sebelum itu terjadi gotong royong untuk membersihkan," demikian Herwan.