BACAKORANCURUP.COM - Papua hingga saat ini masih menyumbang kasus malaria tertinggi di Indonesia.
"Indonesia masih mempunyai tantangan terbesar yaitu penyelesaian malaria di wilayah Papua yang terdiri dari 6 provinsi, dan ini menyumbang kurang lebih 92% kasus di Indonesia," ungkap Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan (Dirjen P2P Kemenkes) Yudi Pramono di Jakarta, 10 Oktober 2024.
Diungkapkan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, tantangan terbesar dari upaya ini adalah geografis dan pola hidup masyarakatnya.
"Malaria terjadi paling tinggi di Papua karena tantangan geografisnya dan tantangan penyebaran masyarakatnya yang tinggi, sehingga derajat kesulitan eliminasi malaria itu paling banyak terjadi di daerah Papua," ujar Budi ketika ditemui di kesempatan yang sama.
Oleh karena itu, pihaknya berkolaborasi dengan para stakeholder untuk upaya eliminasi malaria yang ditargetkan bebas penularan lokal pada 2030.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat
BACA JUGA:Prabowo Yakin PKB Kembali Bersama Bangun Bangsa, Meski Berbeda pada Pilpres
Salah satunya adalah PT Freeport yang berbasis di Bumi Cenderawasih tersebut.
"Kalau kita bisa menyelesaikan di seluruh kabupaten dan kota di Papua, maka eliminasi malaria akan meningkat sembilan persen. Tantangannya, Papua adalah yang paling sulit."
Selain itu, pihaknya juga mendorong riset vaksin malaria yang sesuai dengan patogen malaria yang menyebar di Indonesia.
"Vaksinasi sudah ada yang baru keluar, tapi cocok untuk spesies di Afrika. Nah, kita coba di Indonesia, apakah bisa cocok untuk varian yang ada di Indonesia," terangnya.
Ia menyebut bahwa terkadang muncul empat varian malaria di Indonesia.
"Kalau penelitian kita bagus, pengobatan juga harus dapat menangani semua varian tersebut. Jadi, kita membutuhkan vaksin yang lebih lengkap, dengan prioritas diberikan di daerah endemik tinggi seperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara, dan sedikit di Kalimantan," paparnya.
Indonesia sendiri telah berhasil menjalankan program eliminasi malaria yang dapat dilihat dari berbagai capaiannya.
Pada Juni 2024, 77% atau 398 dari 514 kabupaten/kota telah menerima sertifikat eliminasi malaria.