Sedangkan 23% sisanya masih sejalan dengan upaya meraih tujuan tersebut.
"WHO memiliki target agar malaria tereliminasi pada 2030, artinya tidak ada penularan lokal yang terjadi di Indonesia. Kalau ada penularan dari luar, tidak masalah. Nah, itulah yang sedang kita dorong, akselerasinya," lanjut Budi. Di samping itu, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut berperan dalam upaya eliminasi malaria secara global melalui Asosiasi Malaria Asia Pasifik (APMA).
"Karena penyakit menular itu bisa menular ke mana-mana. Contoh, Papua dengan Papua Nugini. Kalau kita berpikir untuk menyelamatkan Papua Barat, Papua Nugini juga akan selamat, jadi harus dievaluasi secara global, bersama-sama," tandasnya.
Sementara itu, SBY menilai bahwa roadmap eliminasi malaria yang baru saja dirilis Kemenkes memiliki elemen yang sangat bagus.
"Tadi diluncurkan peta jalan (roadmap), sangat bagus elemennya. Itu 50 persen. Saya katakan itu adalah garis sukses, tetapi masih ada 50 persen lagi yang dibutuhkan, yaitu aksi nyata di lapangan, utamanya di Papua, di NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Timur," tutur SBY.
Ia menegaskan target tersebut dapat dicapai apabila dilakukan secara bersama-sama, mulai dari jajaran Kemenkes, kepala daerah, bahkan presiden memiliki tanggung jawab untuk mengambil langkah nyata