BACAKORANCURUP.COM - Dalam rangka kegiatan studi banding Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi ke Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Rejang Lebong, rapat persiapan sebelum pelaksanaan yang diagendakan pada Jumat, 25 Oktober 2024 perlu dilakukan.
Pjs Bupati Rejang Lebong, Dr H Herwan Antoni MKes MSi yang diwawancara mengatakan, bahwa LAM Kota Jambi akan studi banding ke Badan Musyawarah Adat (BMA) juga termasuk nanti Pemkab akan melaksanakan kegiatan ramah tamah.
"BMA kita Rejang Lebong ini sudah cukup dikenal ya, karena sudah memilik Perda adat, kemudian bagaimana pelaksanaan fungsi BMA ini begitu aktif dalam mendukung program pemerintah," katanya.
Salah satunya, sambung Herwan, yakni bidang hukum yang telah memiliki sebuah program Restorasi Justice (RJ) yang sudah berkiprah dan banyak kasus-kasus masyarakat yang terselesaikan melalui RJ ini, tanpa harus sampai ke ranah hukum yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Pemkab Jalin Kerjasama dengan PMMI, Jamin Pemenuhan Hak-hak Disabilitas
BACA JUGA:Perekrutan Rampung, Awal November PTPS Dilantik
"Karena memang fungsinya adalah membantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat yang sekarang cukup dituntaskan di tingkat BMA saja tanpa mesti ke aparat penegak hukum (APH). Sehingga ini menunjukkan bahwa BMA Rejang Lebong telah mampu membangun komunikasi dan kerjasama yang bagus dengan APH itu sendiri, mulai dari Kejaksaan Negeri sampai Polres," terang dia.
Oleh karena itu, Herwan mengatakan, suatu keberhasilan itulah yang akan ditiru dan dicontoh oleh LAM Kota Jambi untuk bisa diterapkan ataupun diimplementasikan pada LAM itu sendiri.
Sementara itu, Ketua BMA Rejang Lebong Ahmad Faizir menambahkan, bahwa terhitung sejak Januari sampai dengan Oktober 2024 BMA Rejang Lebong telah membantu menyelesaikan persoalan masyarakat sebanyak kurang lebih 400 kasus.
"Selama tahun ini sudah ada sekitar 400 kasus persoalan masyarakat yang kita bantu untuk dituntaskan tanpa harus sampai ke ranah APH melalui program RJ," singkatnya.