5. Bertindak atas Emosi
Belanja impulsif sering kali dilakukan saat seseorang merasa stres, cemas, atau tidak bahagia. Dalam kondisi emosional tersebut, istri mungkin tidak berpikir panjang sebelum membeli sesuatu dan kemudian merasa terpaksa untuk berbohong tentang pengeluaran tersebut.
6. Budaya dan Pendidikan
Latar belakang budaya atau pendidikan juga bisa memengaruhi sikap seseorang terhadap keuangan. Jika istri dibesarkan dalam lingkungan di mana membelanjakan uang untuk kebutuhan pribadi dianggap tabu, mereka mungkin merasa bahwa berbohong tentang belanja adalah satu-satunya cara untuk mengatasi perasaan bersalah.
7. Takut Akan Penilaian
Beberapa istri mungkin merasa takut bahwa suami mereka akan menilai mereka secara negatif karena pengeluaran tertentu. Mereka mungkin berpikir bahwa suami tidak akan mengerti alasan di balik belanja tersebut, sehingga memilih untuk berbohong.
Berbohong tentang belanja bukanlah solusi yang sehat dalam hubungan. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya kepercayaan dan menyebabkan ketegangan di antara pasangan. Penting bagi suami dan istri untuk membangun komunikasi yang terbuka dan jujur mengenai keuangan.
Dengan demikian, mereka dapat menciptakan pemahaman dan kesepakatan yang lebih baik dalam mengelola pengeluaran bersama.