BACAKORANCURUP.COM - Tahukah kalian, terong mengandung beragam nutrisi yang dapat mendukung kerja organ tubuh.
Akan tetapi tidak semua orang dapat mengonsumsi buah yang kerap dianggap sebagai sayuran ini.
Individu yang alergi makan terong, mengidap penyakit ginjal, dan orang dengan peradangan kronis, tidak dianjurkan mengonsumsi terong dalam jumlah besar atau disarankan berkonsultasi dahulu dengan dokter dan ahli gizi.
Untuk lebih jelasnya, ini ulasan mengenai kelompok orang yang kurang dianjurkan mengonsumsi terong.
1. Pengidap alergi
Dalam kebanyakan kasus, orang yang alergi terong akan mengalami gejala di atas dalam hitungan menit setelah mengonsumsi buah tersebut.
Namun, keluhan juga bisa muncul beberapa jam sesudahnya. Gejala alergi terhadap terong umumnya mirip dengan alergi makanan lainnya, meliputi: Gatal-gatal Merasa kesemutan pada bibir, lidah, atau tenggorokan Batuk Mual dan muntah Sakit perut Diare.
Dalam kondisi serius, alergi terhadap makanan, seperti terong bisa mengakibatkan anafilaksis, yang ditandai dengan sesak napas, mengi, muncul ruam, pembengkakan tenggorokan, kesulitan menelan, vertigo, dan merasa lemas.
Bahkan orang yang alergi terong biasanya perlu mengonsumsi obat-obatan anti-histamin, baik yang dijual bebas maupun diresepkan oleh dokter. Namun, jika seseorang mengalami gejala anafilaksis sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit.
2. Penderita peradangan kronis
Terong mengandung kolinesterase, enzim plasma yang dapat menghambat kerja zat anti-inflamasi dalam tubuh sehingga memicu peradangan.
Oleh karena itu, orang dengan peradangan kronis tidak dianjurkan makan terong dalam jumlah berlebih bahkan perlu menghindari buah ini. Namun bila tingkat peradangan pada tubuh rendah, seseorang dapat mengonsumsi terong dalam jumlah secukupnya.