Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Air Rebusan Mi Instan Berbahaya atau Tidak ? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu

IST Rebusan mi instan--

BACAKORANCURUP.COM - Mi instan menjadi salah satu makanan cepat saji yang paling populer di dunia, termasuk di Indonesia.

Rasanya gurih, harganya murah, dan penyajiannya sangat praktis. Tidak heran jika makanan ini sering dipilih oleh mahasiswa, pekerja kantoran, bahkan ibu rumah tangga sebagai solusi cepat saat lapar.

Namun, di balik kepopulerannya, mi instan kerap memunculkan perdebatan. Salah satu isu yang sering mencuat adalah soal air rebusannya.

Banyak orang beranggapan bahwa air hasil merebus mi instan mengandung zat berbahaya, sehingga sebaiknya dibuang sebelum bumbu ditambahkan. Keyakinan ini muncul karena cairan tersebut dianggap sarat penyedap rasa, lemak, dan garam yang bisa mengancam kesehatan.

BACA JUGA:Kelezatan Pepaya dalam Masakan Nusantara ! Sehat, Praktis, dan Bergizi

BACA JUGA:Jarang Diketahui ! Makanan Ultra Proses Bisa Sebabkan Kanker Paru

Lantas, apakah benar air rebusan mi instan beracun dan tidak boleh dikonsumsi ?

Saat mi instan dimasak, sebagian garam, minyak, dan penyedap rasa yang menempel pada mi akan larut ke dalam air rebusan. Inilah yang membuat banyak orang merasa khawatir.

Secara umum, mi instan memang mengandung natrium dalam jumlah tinggi serta monosodium glutamat (MSG). Kedua zat ini mudah larut dalam air sehingga ikut terserap ke dalam kuah.

• Natrium berfungsi sebagai pengatur rasa sekaligus pengawet. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

• MSG berperan memberikan rasa gurih atau umami. Meski sering ditakuti, lembaga kesehatan internasional seperti FDA (Food and Drug Administration) dan WHO menyatakan MSG aman dikonsumsi dalam batas wajar.

Dengan kata lain, air rebusan mi instan memang menyimpan natrium dan MSG dalam jumlah signifikan. Tapi, apakah kandungan ini benar-benar berbahaya ?

Salah satu miskonsepsi terbesar tentang mi instan adalah anggapan bahwa air rebusannya mengandung racun. Padahal, menurut ulasan Healthline, cairan ini tidak bersifat toksik.

Kandungan MSG dan natrium di dalamnya memang tinggi, tetapi bukan berarti beracun. Efek negatif baru muncul ketika seseorang mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan