Dikbud Gencarkan Pengembangan Buku Adat Rejang Lebong, Ini Tujuannya!
Kegiatan bedah buku adat Rejang di Disdikbud Rejang Lebong, Kamis 31 Oktober 2024.-NICKO/CE-
BACAKORANCURUP.COM - Sebagai salah satu OPD yang menaungi tentang persoalan kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rejang Lebong, saat ini tengah gencar melakukan pengembangan buku adat Rejang Lebong untuk meningkatkan literasi.
Salah satunya dengan cara kegiatan bedah buku adat Rejang yang dilaksanakan di Kantor Disdikbud Rejang Lebong, Kamis 31 Oktober 2024 kemarin.
Kepala Disdikbud Rejang Lebong Drs Noprianto MM menyampaikan, pada kegiatan bedah buku adat Rejang Lebong yang dilaksanakan itu.
Pihaknya menyiapkan reward untuk 4 orang penulis yang dinilai memenuhi kriteria oleh para juri atau panelis.
Dimana para peserta atau penulis adat Rejang Lebong yang dikumpulkan sendiri, jumlahnya ada 10 orang.
BACA JUGA:Ada Kemunduran Jika UN Dikembalikan, Ini Kata PSPK
BACA JUGA:Tenaga Arsiparis di Rejang Lebong Masih Kurang
"Dari 10 orang penulis buku adat Rejang Lebong yang kita hadirkan, 4 penulis terbaik akan kita berikan reward. Dimana untuk reward ini sendiri, diberikan oleh Pemkab Rejang Lebong melalui APBD yang diusulkan beberapa waktu lalu," kata Noprianto.
Bahkan tak hanya reward saja kata dia, nantinya 4 orang penulis terbaik termasuk para penulis lainnya.
Buku tulisannya akan diperbanyak dan disebarluaskan hingga ketingkat nasional. Karena itu dia berpesan, agar para penulis buku adat Rejang Lebong ini, dan terus mengembangkan tulisannya agar dapat dibaca oleh masyarakat Indonesia, maupun luar Indonesia.
"Kalau memang buku yang dibuat memenuhi kriteria dan layak untuk diperbanyak. Maka buku tersebut akan kita perbanyak untuk disebarluaskan," jelasnya.
Hanya saja kata dia, jika buku tersebut sampai disebarluaskan. Maka penulis yang bersangkutan wajib memberikan buku tulisannya itu untuk Pemkab Rejang Lebong. Akan tetapi meski mengatasnamakan Rejang Lebong, nama penulis akan tetap dicantumkan, serta penulis yang bersangkutan juga akan mendapat royalti dari penjualan bukunya.
"Kita serius dalam mengembangkan literasi serta buku bacaan adat Rejang Lebong yang ada saat ini. Jadi kita berharap, agar penulis yang bersangkutan juga bisa terus mengembangkan karyanya, dan tak berhenti disitu saja," tutupnya.