Presiden Instruksikan Menkes untuk Awasi Perkembangan COVID-19
Ist Presiden Jokowi.--
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk mengawasi secara detail perkembangan COVID-19 yang disebut mengalami peningkatan.
“Saya sudah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk diikuti, diamati betul secara detail perkembangannya seperti apa. Sampai sekarang dari Menteri Kesehatan masih dalam kondisi baik,” ujar Jokowi di Stasiun MRT Monas, Jakarta, pada Jumat 15 Desember 2023.
Menurut Jokowi, meski hingga saat ini situasi terkait COVID-19 masih dalam kondisi baik, pemerintah akan terus mengikuti perkembangannya.
“Ya sampai saat ini masih terus diikuti dan diamati terus,” tambahnya.
BACA JUGA:Klaim Israel Kalah Perang, Hamas Desak Amerika Serikat Cabut Hak Veto
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan, situasi COVID-19 di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan tren kasus sejak pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023.
Kendati demikian, peningkatan tren kasus ini tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian.
Kasus COVID-19 kali ini didominasi oleh subvarian EG.5. Subvarian EG.5 merupakan turunan dari varian omicron dan masuk dalam kategori variants of interest (VOI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi dapat memengaruhi karakteristik klinis virus.
Sebelumnya diberitakan, meskipun protokol kesehatan (prokes) dan mobilitas masyarakat relatif statis, iprediksi puncak lonjakan kasus Covid-19 akan kembali terjadi dala waktu dua minggu ke depan.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama bahwa terdapat tiga faktor dominan yang menyebabkan peningkatan tersebut.
“Menurut saya ada 3 hal dominan. Pertama, pancaroba atau peralihan musim [menyebabkan] imunitas seseorang menurun, kelembaban udara tinggi membuat virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh,” ujar Ngabila kepada wartawan, Jumat 15 Desember 2023.
Sementara itu, faktor kedua adalah imunitas atau antibodi Covid-19 dalam tubuh yang mulai menurun enam bulan sesudah vaksinasi dilakukan. Hal ini ditambah oleh faktor ketiga, yakni mutasi virus atau varian baru.
“Walaupun virus mutasi seharusnya memang lebih cepat menular virusnya, tetapi gejala yang muncul seharusnya tidak lebih berat,” tambahnya.(di)