32 Warga Kategori Miskin Ekstrim Jalani Pelatihan Kerja
Warga Rejang Lebong ikuti pelatihan kerja di BLK.-DOK/Disnakertrans -
BACAKORANCURUP.COM - Sebanyak 32 orang warga yang masuk kategori miskin ekstrim dan menganggur di Kabupaten Rejang Lebong, mulai menjalani pelatihan kerja menjahit dan pangkas rambut (barbershop) yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Syamsir SKM MKM menyebut, mereka sudah memulai pelatihan pada tanggal 6 November kemarin.
"Sesuai dengan pendataan yang dilakukan beberapa waktu lalu, 32 warga dari kemiskinan ekstrim dan menganggur sudah mulai melakukan pelatihan kerja," jelasnya.
Menurut Syamsir, para warga tersebut akan menjalani pelatihan kerja kurang lebih selama 20 hari.
Ia juga menjelaskan, kuota pelatihan kerja yang disiapkan ini sebanyak 32 orang yang terdiri dari 16 orang pelatihan menjahit dan 16 orang pelatihan barbershop.
BACA JUGA:Distankan Bagikan 1.000 Cup Susu Gratis ke Sekolah
BACA JUGA:DPUPRPKP Pegang 53 PSU Perumahan
Yang pesertanya memang dicari dari warga yang tidak memiliki pekerjaan dan masuk kategori miskin ekstrim.
"Mengapa menyasar warga kategori kemiskinan ekstrim, supaya warga tersebut tidak lagi menganggur dan bisa langsung bekerja sesuai dengan keterampilan yang dipelajari," ujar Syamsir.
Pelaksanaan pelatihan kerja ini, sebut dia, dilaksanakan di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Pemprov Bengkulu yang berada di Desa Taba Mulan, Kecamatan Merigi, Kepahiang.
"Lokasi pelaksanaannya sendiri nanti di BLK Pemprov Bengkulu yang ada di Merigi," tutur dia.
Diharapkannya, peserta pelatihan tersebut nantinya bisa membuka usaha pangkas rambut maupun usaha las di desa/kelurahan masing-masing sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya dan orang lain.
Syamsir menambahkan, jumlah angkatan kerja yang ada di Kabupaten Rejang Lebong per akhir 2023 lalu mencapai 150.000 jiwa, di mana dari jumlah itu terdapat 2,9 persennya atau berkisar 5.000 orang masih menganggur.