Pelajar Tak Ikut Lomba Didenda Hingga Ratusan Ribu, SMAN 1 Rejang Lebong Beri Klarifikasi
Pembina OSIS bersama Waka Kesiswaan SMAN 1 Rejang Lebong usai memberikan klarifikasi terkait pungutan denda.-NICKO/CE -
"Denda yang diberlakukan ini tanpa terkecuali, karena meskipun dia sakit, dia tetap harus bayar denda jika tidak ikut lomba yang ditetapkan," terangnya.
Hal senada disampaikan siswa SMAN 1 Rejang Kebong lainnya kepada CE. Saat diterapkannya denda seperti itu, waktu itu hampir setiap kelas ada yang tidak ikut lomba, sehingga hampir setiap kelas harus membayar denda ratusan ribu, bahkan kata dia, ada kelas yang dendanya sampai Rp 900 ribu karena tidak ikut lomba.
Sedangkan dijelaskannya, ketika ditanya untuk apa yang denda tersebut, pengurus osis menyampaikan uang denda tersebut nantinya akan dimasukkan kedalam khas Osis.
"Kalau dikumpulkan, saya rasa jumlah denda yang dipungut sampai jutaan. Sedangkan menurut kami sendiri, dengan menerapkan sistem seperti ini, artinya ada paksaan dari pihak sekolah. Untuk itu kami berharap, agar kedepannya, hal seperti ini tidak dilakukan lagi. Jika memang ada denda, harusnya sewajarnya saja," sampainya.
SMAN 1 RL Bantah Lakukan Pungutan Denda
SEMENTARA itu saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMAN 1 Rejang Lebong Afrison menyampaikan, bahwa pihaknya tidak melakukan pungutan denda seperti yang dimaksud. Dijelaskannya, pihaknya tidak melakukan pungutan denda sebagaimana yang dimaksud.
"Dulu memang diterapkan denda seperti yang dimaksud, namun semenjak saya menjabat Kepsek, saya larang semua guru atau Osis untuk melakukan pungutan denda," tegas Afrison.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Waka Kesiswaan SMAN 1 Rejang Lebong Nusirwan SPd yang mendampingi kepala sekolah saat dikonfirmasi.
Bahwa memang pihaknya tidak melakukan pungutan denda seperti yang dituduhkan.
Awalnya pada bulan Agustus lalu, seluruh siswa melalui perwakilannya bersama Osis sepakat untuk memungut denda Rp 300 ribu jika siswa tidak mengikuti lomba.
Namun hal itu tidak disetujui pihak sekolah, karena dapat memberatkan siswa.
Karena itu kami tidak jadi menerapkan sistem pungutan denda tersebut.
"Awalnya memang disepakati akan diberlakukan denda jika siswa tidak ikut lomba. Namun hal tersebut tidak jadi kami terapkan, karena bisa memberatkan siswa. Karena itu kami menegaskan, tidak ada pungutan sepeserpun dari siswa terkait denda tersebut. Jadi kami tidak tahu, jika memang masih ada pungutan jika tidak mengikuti lomba," tandasnya.