Musim Penghujan Masih Terjadi 2025, Sampai Kapan ? Ini Kata BMKG
Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu mengeluarkan imbauan kepada masyarakat terkait kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung di awal tahun 2025.
Intensitas hujan dengan durasi sedang hingga lebat diprediksi masih akan terus terjadi di berbagai wilayah Bengkulu termasuk wilayah Kabupaten Rejang Lebong.
"Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air yang dapat terjadi akibat curah hujan tinggi," ujar Prakirawan Cuaca pada BMKG Provinsi Bengkulu, Anang Anwar.
BMKG mencatat beberapa wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan diantaranya seperti Muko-muko, Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur. Curah hujan tinggi diperkirakan akan berlangsung hingga puncak musim hujan pada Januari - Februari 2025.
BACA JUGA:Pemerintah Desa Dusun Sawah Tabligh Akbar
BACA JUGA:Ini Dia Daftar Desa Dapat Kucuran Dana Desa Diatas Rp 1 Miliar Tahun 2025
"Jadi bukan hanya Rejang Lebong saja tetapi juga keseluruhan wilayah Provinsi Bengkulu," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, menjaga kebersihan saluran air di sekitar tempat tinggal, mempersiapkan langkah evakuasi jika diperlukan, menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan lebat.
"Pemerintah Daerah melalui BPBD juga diminta untuk meningkatkan koordinasi guna mengoptimalkan upaya mitigasi bencana di wilayah masing-masing," tambahnya.
Lebih jauh dirinya menjelaskan, tingginya curah hujan disebabkan oleh berbagai faktor seperti menguatnya angin Monsun Asia disertai Seruakan dingin (Cold Surge), hadirnya gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial dan Kelvin.
Selain itu, fenomena La Nina dalam intensitas lemah turut memperkuat potensi cuaca ekstrem di Indonesia.