Lewis Hamilton dari Mercedes ke Ferrari
ist Lewis Hamilton.--
Selain itu, Ferrari juga mempersiapkan proyek jangka panjang menuju 2026, saat regulasi baru mengenai power unit dan aerodinamika mulai diberlakukan.
Hamilton mulai menorehkan prestasi sejak usia 10 tahun dengan memenangkan Kejuaraan Karting Cadet Inggris. Pada 1995, ia mendekati Ron Dennis, bos McLaren McLaren, untuk meminta tanda tangan.
"Suatu hari saya ingin membalap di tim Anda," kata bocah keriting itu. Tiga tahun kemudian, Hamilton bergabung dengan akademi pembalap muda McLaren.
Debutnya di F1 terjadi pada 2007 bersama Fernando Alonso di McLaren. Pada akhir 2012, Hamilton pindah ke Mercedes, di mana ia membangun dominasinya hingga 2024.
Ia telah mencatatkan 246 balapan, 84 kemenangan, 78 pole position, 153 podium, delapan gelar juara konstruktor, dan tujuh gelar juara dunia. Satu gelar diraih saat masih di McLaren. Dan enam lainnya saat sudah berkostum Mercedes.
Dari Mercedes ke Ferrari: Perjalanan baru Lewis Hamilton di F1 2025. Foto: Hamilton berdiri di depan paddock Ferrari di F1 2024.-Andrej Isakovic-AFP
Ferrari kini mengandalkan duet Charles Leclerc dan Lewis Hamilton untuk kembali bersaing di papan atas. Namun, tantangan menanti Hamilton, termasuk adaptasi dengan mobil Ferrari SF25 yang baru akan dicobanya pada Februari 2025 di Sirkuit Internasional Bahrain.
Hamilton sendiri mengaku bahwa pindah ke Ferrari adalah mimpi yang jadi nyata. Meskipun lahir dan besar di Inggris, pesona tim Italia yang bermarkas di Maranello itu mampu memikat siapa pun di dunia motorsport.
"Aku merasa sangat beruntung," ucapnya, ketika dipastikan gabung Ferrari tahun lalu, seperti dikutip BBC Sport.
"Setelah mencapai hal-hal lua biasa bersama Mercedes, yang hanya bisa kuimpikan saat masih kecil, kini aku punya kesempatan untuk mewujudkan impian masa kecil lainnya. Mengemudi dengan Ferrari merah," tuturnya.
Ia menjelaskan, musim F1 2025 adalah saat yang tepat untuk melakukan perubahan dan menghadapi tantangan baru.
Ia mengaku ingat perasaan melakukan lompatan keyakinan ke hal yang tidak diketahui, ketika ia kali pertama bergabung dengan Mercedes pada 2013. Meninggalkan McLaren yang dipimpin Ron Dennis, mantan team principal yang dikaguminya.
"Aku tahu beberapa orang tidak memahaminya saat itu. Namun aku mengambil keputusan yang tepat, dan itulah perasaan yang kurasakan lagi sekarang," paparnya, mengacu pada kepindahan ke Ferrari.
"Aku bersemangat untuk melihat apa yang bisa saya bawa ke peluang baru ini dan apa yang bisa kita lakukan bersama."
So, apakah pengalaman Hamilton cukup untuk menjinakkan SF25 dan mengembalikan Ferrari ke jalur juara? Kita tunggu aksinya di musim 2025.