Kecewa Minim Menit Bermain!
Ist Davide Frattesi--
BACAKORANCURUP.COM - Gelandang muda Inter Milan, Davide Frattesi, menunjukkan keberanian dengan mengungkapkan kekecewaannya langsung kepada pelatih Simone Inzaghi.
Frattesi merasa frustrasi akibat minimnya waktu bermain yang ia dapatkan, dan berharap dapat mengubah situasi tersebut. Sayangnya, pertemuan tersebut justru menambah rasa kecewa karena sikap acuh tak acuh dari Inzaghi.
Sebelumnya, Davide Frattesi adalah pemain pengganti yang kerap memberikan kontribusi penting ketika dimasukkan. Tapi, kini terlihat kurang bersemangat, terutama saat bermain kontra AC Milan dalam Supercoppa Italia.
Ia merasa bahwa statusnya sebagai cadangan di lini tengah tidak mencerminkan kualitas dan potensi yang dimilikinya. Hal itu menjadi sebuah ironi, mengingat bakatnya yang sudah terbukti saat bermain di Sassuolo.
Menurut laporan Calciomercato, keberanian Frattesi untuk berbicara dengan Simone Inzaghi muncul dari rasa kekecewaannya yang mendalam.
Ia ingin menyampaikan rasa frustrasi karena jarang mendapatkan kesempatan untuk bermain. Namun, setelah berbicara, Frattesi merasa tidak puas.
Ia juga merasakan ketidakpedulian Inzaghi terhadap kemampuannya, yang membuatnya merasa terpinggirkan dalam rencana tim.
Kekhawatiran tersebut semakin menguat setelah Frattesi mengekspresikan niatnya untuk meninggalkan klub pada bursa transfer Januari mendatang.
Inter Milan, seolah tidak ingin kehilangan pemain berbakatnya itu. Nerazzurri (sebutan Inter Milan) menetapkan harga EUR 45 juta, atau sekitar 751 miliar Rupiah, sebagai syarat untuk memboyong sang pemain.
Hal itu menunjukkan bahwa klub asal Milan itu terbuka untuk menjual pemain yang kini berada dalam situasi yang tidak ideal.
AS Roma dan Napoli adalah dua klub yang tertarik untuk merekrut Frattesi. Mereka menghadapi tantangan besar dalam rangka memboyong Frattesi.
Tuntutan harga yang tinggi dari Inter menjadi penghalang bagi mereka untuk mengajukan tawaran resmi. Sementara itu Frattesi merasa terjebak dalam situasi yang membatasi kemampuannya untuk bersinar bersama Inter Milan.
Kisah Frattesi menggambarkan tantangan yang dihadapi banyak pemain di level tertinggi sepak bola, ketika persaingan untuk mendapatkan tempat di tim utama sangat ketat.
Kekecewaan yang dirasakannya bisa menjadi sinyal bahwa ia perlu mencari perubahan untuk melanjutkan kariernya dan mendapatkan waktu bermain yang lebih konsisten.