Dianggap Memberatkan, Pengadaan LKS Dipertanyakan Dewan ?
Hidayatullah--
BACAKORANCURUP.COM - Hingga saat ini, penggunaan sarana pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap siswa di sekolah Rejang Lebong masih menjadi tanda tanya besar.
Bagaimana tidak, selain dilarang adanya jual beli LKS kepada siswa, keberadaan LKS yang diwajibkan pihak sekolah dinilai sangat memberatkan para siswa dan orang tua.
Sebagaimana disampaikan Ketua Komisi I DPRD Rejang Lebong Hidayatullah, tidak semua siswa mampu memberi LKS yang harganya terbilang mahal jika dikalikan dalam jumlah banyak ini.
Hal itu berdasarkan laporan dari warga maupun pra orang tua yang merasa keberatan atau tidak sanggup membeli LKS yang diwajibkan sekolah.
BACA JUGA:7 Tanda Jika Seseorang Memandangmu dengan Sebelah Mata dan Tidak Menghargaimu
BACA JUGA:Usulan Pembangunan Jalan Mendominasi di Curup Timur
"Secara aturan, penggunaan maupun pembelian LKS tidak dibenarkan. Memang tidak ada yang melarang penggunaan LKS asalkan siswa mampu. Akan tetapi fakta di lapangan, masih banyak sekali para orang tua siswa yang diketahui tidak mampu membeli LKS tersebut," ujarnya.
Hidayatullah yang akrab disapa Dayek juga menyampaikan, para siswa harusnya belajar di kelas menggunakan panduan buku cetak yang sudah disediakan.
Dimana setiap tahunnya, sudah semestinya buku cetak ini bisa diperbaharui untuk pembelajaran para siswa. Sehingga menurut dia, tidak ada alasan pihak sekolah mewajibkan para siswa untuk membeli LKS.
"Buku cetak kan sudah ada, jadi silahkan gunakan buku itu saja untuk kegiatan belajar mengajar siswa. Jangan jadikan alasan jika tanpa LKS siswa tak bisa belajar," ungkapnya.
Berkenaan dengan hal itu juga terang Dayek, pihaknya akan memanggil dinas terkait, dan juga mengumpulkan para kepala sekolah untuk membahas persoalan penggunaan LKS tersebut.
Karena jika tidak dibahas segera kata dia, persoalan LKS yang dinilai memberatkan para orang tua ini tidak akan kunjung usai.
"Akan kita panggil dan kita kumpulkan para guru dan OPD terkait dalam waktu dekat. Kita harap ada titik terang terkait penggunaan buku ajar yang seharusnya digunakan untuk para siswa. Karena tak hanya persoalan sarpras saja, penggunaan LKS ini sangatlah memberatkan para orang tua yang penghasilannya menengah kebawah," tutupnya.