Ducati Bingung Pilih Mesin 2024 atau 2025, Marquez Berikan Saran Bijak!

Ist Marc Marquez (kiri) dan Alex Marquez, saat tes pramusim di sirkuit Sepang, Malaysia, pada 5-7 Februari 2025.--

BACAKORANCURUP.COM- Pabrikan motor asal Italia, Ducati, tengah menghadapi keputusan penting menjelang musim MotoGP 2025. Dilema ini muncul setelah hasil tes pramusim pertama di Sirkuit Sepang pada 5-7 Februari 2025, di mana Alex Marquez (Gresini Racing) mencatatkan waktu tercepat menggunakan Desmosedici GP24 versi upgrade.

Menjelang tes pramusim berikutnya di Sirkuit Buriram, Thailand, pada 12-13 Februari 2025, Ducati harus memilih antara dua opsi: mesin 2025 yang lebih bertenaga tetapi masih dalam tahap pengembangan, atau mesin 2024 yang telah terbukti kompetitif.

Keputusan itu semakin krusial mengingat regulasi baru MotoGP akan membekukan pengembangan mesin selama dua tahun, mulai musim 2025 hingga akhir 2026.

Keputusan ini berada di tangan Davide Tardozzi, Team Principal Ducati Lenovo, yang harus mempertimbangkan risiko besar di balik setiap opsi.

Selama tes di Sepang, pembalap pabrikan Ducati, Marc Marquez dan Pecco Bagnaia, telah menguji kedua versi mesin dengan aerodinamika yang sama seperti Desmosedici GP25. Hal yang sama mereka lakukan pada hari pertama tes di Buriram, 12 Februari 2025.

Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah mesin 2025 memiliki keunggulan yang cukup signifikan untuk menggantikan mesin 2024 yang sudah terbukti?

“Bukan hanya soal mesinnya, tapi juga seluruh paket teknisnya,” ungkap Marc Marquez setelah uji coba di Sepang.

Menurutnya, Ducati masih memiliki waktu untuk menganalisis data sebelum mengambil keputusan final.

BACA JUGA:Rossoneri Dipecundangi Igor Paixao

BACA JUGA:Piala Asia U20 2025, Timnas U20 Pasang Target Menang di Pertandingan Awal

“Saya pikir mereka akan membuat keputusan yang tepat. Dari yang saya lihat selama tiga hari di Sepang, para insinyur Ducati Corse berani tetapi tetap tenang dalam mengambil keputusan,” tambahnya.

Namun, Marc Marquez juga mengingatkan agar Ducati tidak terburu-buru.

"Kadang-kadang, ketika Anda sudah memiliki motor terbaik, Anda harus lebih konservatif. Kita harus benar-benar yakin bahwa mesin 2025 jauh lebih baik, dan saat ini kita belum tahu pasti," ujarnya.

Bagi Marquez, risiko membuat kesalahan dalam memilih mesin terlalu besar, terutama karena keputusan ini tidak bisa diubah selama dua tahun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan