Banten: Kisah Pemekaran Wilayah yang Mengubah Peta Pulau Jawa

Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM - Wilayah seluas 9.352,77 kilometer persegi ini memilih untuk tinggalkan salah satu provinsi terbesar di Pulau Jawa. Seperti yang kita ketahui Pulau Jawa memiliki tiga provinsi terbesar, yakni Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Menjadi bagian dari salah satu provinsi terbesar di Pulau Jawa, wilayah ini justru memilih untuk membentuk wilayah otonom baru. Wilayah baru ini bernama Provinsi Banten.
Provinsi Banten merupakan hasil dari pemekaran wilayah Jawa Barat. Disahkan Menteri dalam Negeri berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000, provinsi Banten berhasil menjadi Provinsi ke-30 Indonesia sekaligus menjadi provinsi termuda di Indonesia.
Awal berdirinya Provinsi Banten ini tercatat memiliki dua kota yakni Tangerang dan Cilegon dan empat kabupaten yakni Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak dan Tangerang.
Seiring berjalannya waktu Provinsi Banten kemudian mengalami pemekaran wilayah sehingga terbentuk 2 Kota Baru yaitu Kota Serang dan Kabupaten Serang (UU Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten) serta Kota Tangerang Selatan dari Kabupaten Tangerang (UU Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten). Memiliki luas wilayah 9.352,77 kilometer persegi, provinsi ini kini terdiri dari empat kota dan empat kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan dan 1.273 desa.
Walaupun menjadi provinsi muda di Pulau Jawa, Banten ini terletak pada posisi yang strategis yang menjadi keunggulan bagi wilayah ini. Bahkan Provinsi Banten ini menjadi pintu gerbang arus pergerakan manusia, barang dan jasa antar Pulau dan Sumatera, serta simpul perdagangan antar wilayah, dan terletak pada bagian Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan penerbangan, baik nasional, maupun internasional.
Selain itu letaknya yang strategis memberikan provinsi Banten ini daya tariknya tersendiri di dunia internasional.
Rela berpisah dari Jawa Barat, provinsi ini justru telah menjadi bagian dari sirkulasi perdagangan Asia dan Internasional yang berhasil menjadi lokasi aglomerasi perekonomian dan pertanian maupun perkebunan yang potensial.
Memasuki usia yang ke-25 tahun, Provinsi Banten ini juga berperan penting bagi wilayah disekitarnya.
Dimana Wilayah Banten, terutama daerah Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang selatan), merupakan wilayah penyangga bagi DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.
Tidak sampai disitu, Banten juga diketahui menjadi gerbang investasi di Indonesia, baik skala nasional maupun internasional.
Provinsi ini merupakan urutan ke-4 investasi asing se-Indonesia, dengan aset investasi tersebar di 19 kawasan industri dengan 30 negara telah berinvestasi.
Terletak di ujung Barat Pulau Jawa dan di dekat Selat Sunda, wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial.
Hal ini dikarenakan Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura.