Katanya Setan Dibelenggu Saat Ramadan, Faktanya Masih Banyak yang Maksiat!

Reporter: Ari |

Editor: Radian |

Minggu , 09 Mar 2025 - 20:12

Ilustrasi Net--

katanya setan dibelenggu saat ramadan, faktanya masih banyak yang maksiat!                            bacakorancurup.com - bulan suci ramadan selalu hadir membawa berkah serta menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk meningkatkan kualitas diri.
salah satu keyakinan yang sering muncul dalam bulan suci ini adalah anggapan bahwa setan dibelenggu, sehingga manusia terbebas dari godaan negatif.
dalam situasi ini, banyak yang berharap bahwa perilaku maksiat akan berkurang, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk fokus beribadah dan memperbaiki diri.
tapi, kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. meskipun ramadan merupakan bulan penuh keberkahan, berbagai bentuk kemaksiatan tetap terjadi.
hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa masih ada orang yang terjerumus dalam dosa, meskipun setan dikatakan terbelenggu?
baca juga:musala al-hijrah lapangan sn hidupkan amal 24 jam, buka kesempatan berbuka puasa bersama
baca juga:ini niat dan tata cara mandi junub di bulan ramadan yang benar
ustadz abdul somad (uas), seorang penceramah kondang dengan gaya khasnya yang penuh humor, memberikan pandangan menarik mengenai hal ini.
menurutnya, meskipun setan dibelenggu, faktor lain seperti nafsu dan godaan dari dalam diri tetap berpengaruh pada perilaku manusia.
untuk menjelaskan fenomena ini, uas mengutip pendapat imam nawawi dalam kitab al-minhaj, syarah shahih muslim. imam nawawi menyatakan bahwa makna dari "setan terbelenggu" bukan berarti setan benar-benar terikat, melainkan bergantung pada keimanan seseorang.
sebagai contoh, uas mengisahkan pengalamannya saat datang terlambat ke sebuah masjid, di mana seorang ustadz pengganti sudah mengisi tausiyah.
setelah acara selesai, ustadz tersebut mengaku merasa mulutnya seperti terkunci ketika melihat uas duduk di hadapan jamaah. padahal, secara fisik mulutnya tidak benar-benar terkunci, melainkan ia merasa grogi karena kehadiran uas.
uas menjelaskan bahwa hal serupa terjadi dengan setan. ketika iman seseorang kuat, setan seolah-olah kehilangan pengaruhnya, sehingga tidak mampu menggoda seperti biasanya.
dalam kondisi ini, meskipun godaan tetap ada, iman yang teguh membuat setan tampak tidak berdaya.
"iblis atau setan berkata, ‘karena kekuatan imanmu, aku merasa terkunci.’ ia terus berusaha menggoda, tetapi orang beriman menolaknya," ujar uas, menegaskan bahwa setan sebenarnya tidak benar-benar terikat, melainkan merasa tidak berdaya menghadapi iman yang kuat.
kesimpulannya, menurut uas, manusia memiliki kendali atas dirinya sendiri. dengan keimanan yang kokoh, seseorang mampu membendung godaan dan menjaga diri dari perbuatan maksiat, sehingga setan pun kehilangan pengaruhnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi CURUP EKSPRESS 10 MARET 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan