Indonesia dan Arab Saudi Kerjasama Tingkatkan Kualitas SDM Industri

Ist Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef (kanan) bersama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan (kiri).--
BACAKORANCURUP.COM - Indonesia dan Arab Saudi telah sepakat untuk menguatkan kerja sama yang komprehensif di sektor industri.
Kesepakatan ini sendiri telah sukses diresmikan dalam pertemuan antara Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef, yang diselenggarakan di Pusat Industri Digital Indonesia, Jakarta, pada Rabu 16 April 2025 lalu.
Menurut Menperin Agus, kedua negara juga sepakat untuk saling mengisi dan melengkapi kebutuhan di sektor industri.
“Hubungan kedua negara terus berkembang, tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam perdagangan, investasi, pendidikan, dan kerja sama industri,” jelas Agus di Pusat Industri Digital Indonesia, Jakarta, pada Rabu 16 April 2025.
BACA JUGA:Jakarta Gratiskan MRT, LRT, dan Transjakarta, Siapa Saja yang Berhak ? Ini Dia Syaratnya
BACA JUGA:Cermin Sikka, Oleh: Dahlan Iskan
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan juga turut menyambut baik kerjasama antara Indonesia dengan Arab Saudi tersebut.
Menurutnya, kerjasama tersebut juga memiliki potensi untuk memperkuat kapasitas SDM industri, yang dapat berupa pertukaran pelatihan, pengembangan kompetensi tenaga kerja industri melalui reskilling dan upskilling, serta fasilitasi pengembangan teknologi AI melalui kolaborasi riset.
“Kami siap mendukung pengiriman skilled worker melalui kelas industri internasional, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Arab Saudi,” ucap Masrokhan kepada Disway di Jakarta, pada Jumat 18 April 2025.
Di sisi lain, Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Bandar Al-Khorayef juga mengaku senang dengan kesempatan untuk meninjau dan melihat langsung potensi kerja sama yang ditawarkan Kemenperin.
“Kami sangat tertarik untuk mendukung satu sama lain di bidang industri dan pertambangan. Pada sektor manufaktur, ada peluang-peluang yang bisa dikerjasamakan dengan Perusahaan Indonesia,” ujarnya.