PBSI Perbaiki Program Latihan Pelatnas

ist Tim Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) selama enam bulan kebelakang.--

BACAKORANCURUP.COM - Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) terus melakukan evaluasi mengenai hasil yang diperoleh tim Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) selama enam bulan kebelakang. Penilaian dilakukan dengan memanfaatkan hasil turnamen yang diikuti atlet Pelatnas PBSI,  sejak Januari hingga berakhirnya ajang Indonesia Open awal Juni lalu. 

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian menyatakan, timnya telah berjuang keras untuk meraih hasil optimal pada semester sebelumnya. 

"Pelatih juga harus membuat program pengiriman ke turnamen sesuai dengan kapasitas atau level atletnya," ucap Eng Hian dalam keterangan resmi PBSI. 

Eng Hian menyatakan, situasi ini terjadi karena para pelatih masih terus mencari program latihan dan komunikasi yang tepat, khususnya bagi atlet nomor utama di Pelatnas PBSI. 

"Enam bulan ke depan kami mengirimkan atlet-atlet ke turnamen sesuai dengan kemampuan mereka dengan target yang dipasang adalah meraih gelar juara," terang dia. 

Hingga saat ini, Indonesia baru berhasil mengamankan dua gelar juara di BWF World Tour yang diraih oleh pasangan LannyTria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Thailand Masters (Super 300) dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di Taipei Terbuka (Super 300). 

"Di ganda putra sebenarnya yang sudah mencapai level itu, tapi hasilnya baru lima kali finalis dan memang belum sesuai harapan kita semua," ungkap Eng Hian. 

Ketiadaan gelar juara bagi Indonesia selama enam bulan terakhir disebabkan oleh fakta bahwa belum semua atlet papan atas nasional mencapai standar elit. 

Masih diperlukan peningkatan baik dalam keterampilan teknis maupun fisik mereka. 

"Semua harus bisa dievaluasi secara tegas menurut saya. Pemain yang sudah lima tahun lebih di pelatnas, selain progress, harus fair dilihatnya adalah pencapaian," tegasnya.

Pria yang biasa disapa Didi itu juga mengatakan bahwa hasil evaluasi untuk setiap turnamen menunjukkan masalah yang sama. 

Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak ada modifikasi dalam program berdasarkan hasil evaluasi yang dilaporkan. 

"Ini menjadi PR saya bersama pelatih teknik dan fisik untuk membuat program latihan yang lebih tepat sasaran, agar atlet dapat mencapai performa terbaiknya," pungkas dia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan