Koperasi Merah Putih Berantas Rentenir Berkedok Koperasi Harian

IST Koperasi merah putih.--
BACAKORANCURUP.COM - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Bengkulu masih menemukan adanya praktik rentenir berkedok koperasi harian.
Umumnya yang terjerat merupakan pedagang atau usaha kecil. Kepala Dinas Koperasi UMKM kota, Eddyson mengataka saat ini praktik rentenir tersebut akan diberantas dengan kehadiran koperasi merah putih yang merupakan program pemerintah RI.
Hadirnya koperasi merah putih menjadi solusi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses permodalan yang lebih terjangkau.
BACA JUGA:ASN Sering Bolos Bakal Dipecat
BACA JUGA:Kawasan Festival Tabot Terapkan Barcode Parkir
" Kalau koperasi merah putih ini bakal menjadi penggerak ekonomi, seperti mekanisme simpan pinjamnya nanti akan mematikan para rentenir atau pinjol yang menjerat masyarakat," ujar Eddyson.
Ia menambahkan saat ini pembinaan terus dilakukan terhadap koperasi di 67 kelurahan yang telah dibentuk menjadi koperasi merah putih. Setiap daerah saat ini diberikan waktu untuk menyelesaikan badan hukum sebelum nantinya diresmikan serentak.
"Ya kota Bengkulu masuk urutan nomor 2 nasional yang sudah tuntas pembentukan koperasi mereah putih 100 persen. Artinya masalah badan hukum sudah tuntas dan tinggal menunggu diresmikan saja," terangnya.
Sementara untuk launching koperasi merah putih dilakukan pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan hari koperasi nasional setidaknya ada 80 ribu koperasi tingkat desa/kelurahan se-Indonesia yang diresmikan.
Ditambahkan Eddyson koperasi merah putih berbeda dengan koperasi pada umumnya terutama dari ruang bisnis, sumber dana dan keanggotaan yang jelas.
Ditujukan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan ekonomi bersama berlandaskan gotong royong dan kekeluargaan.
Koperasi ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti sembako, pupuk, dan LPG, serta pengembangan usaha ekonomi desa lainnya.
"Jadi ada perbedaannya signifikan secara sistem. Misalnya penyaluran gas/elpiji tidak lagi melalui agen, tetapi langsung akses ke pertamina begitu juga bidang lainnya. Hasilnya cost yang dikenakan pada anggota koperasi bisa kecil sekali," jelas Eddyson.
Pasca diresmikan nantinya akan dilakukan pematangan skema pembiayaan, penyaluran dan pelatihan SDM, termasuk penyiapan aset yang akan digunakan Koperasi Merah Putih.