Ilmuwan China Temukan Cara Ubah Metanol Jadi Gula

Berbagai macam gula.--

BACAKORANCURUP.COM - Sekelompok ilmuwan dari Tiongkok menciptakan terobosan ilmiah yang berpotensi mengubah paradigma dalam industri pangan dan lingkungan. Mereka berhasil mengembangkan teknologi canggih yang mampu mengubah metanol, yaitu sejenis alkohol sederhana, menjadi sukrosa atau gula putih.

Yang menarik, proses ini tidak lagi memerlukan budidaya tanaman penghasil gula seperti tebu atau bit, sehingga dianggap sebagai solusi alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Dalam studi yang dipublikasikan pada bulan Mei 2025 di jurnal ilmiah Science Bulletin dan dikutip oleh South China Morning Post (SCMP) pada Minggu (13/7), para peneliti menjelaskan bahwa teknologi ini memungkinkan karbon dioksida, yang biasanya dianggap sebagai gas rumah kaca penyebab pemanasan global, untuk diubah menjadi zat yang berguna bagi manusia, seperti bahan pangan.

BACA JUGA:Skutik Sultan dengan Fitur Mewah, Intip Keunggulan Yamaha TMAX 2025

BACA JUGA:Yamaha Luncurkan Matic Baru yang Unik, Ini Penampakannya!

Proses ini dilakukan melalui sistem biotransformasi yang dikenal sebagai in vitro biotransformation (ivBT), sebuah pendekatan bioteknologi yang kini menjadi fokus baru dalam pengembangan manufaktur berkelanjutan.

Sistem tersebut menggunakan metanol yang diperoleh dari dua sumber utama, yaitu limbah industri dan hasil dari proses hidrogenasi karbon dioksida.

Metanol kemudian dikonversi menjadi sukrosa dengan bantuan enzim yang dirancang secara khusus. Bahkan, metode ini telah disesuaikan untuk dapat menghasilkan jenis karbohidrat lainnya, seperti fruktosa dan pati, membuka peluang besar dalam produksi pangan masa depan.

Menurut tim peneliti dari Institut Bioteknologi Industri Tianjin, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Sciences), metode ini bukan hanya sekadar penemuan laboratorium biasa, melainkan strategi nyata dalam menghadapi tantangan besar dunia, yaitu krisis lingkungan dan tekanan terhadap sistem pertanian global.

“Konversi buatan karbon dioksida menjadi makanan dan bahan kimia menawarkan strategi yang menjanjikan untuk mengatasi tantangan lingkungan dan populasi sambil berkontribusi pada netralitas karbon,” tulis mereka dalam makalah penelitian tersebut.

Selama ini, para ilmuwan telah mampu mereduksi karbon dioksida menjadi molekul-molekul kimia yang lebih sederhana.

Namun, upaya untuk membangun karbohidrat kompleks yang memiliki rantai karbon panjang seperti sukrosa selalu menjadi tantangan besar dalam dunia biokimia. Teknologi ivBT dinilai sebagai solusi potensial karena mampu mensintesis senyawa kompleks dari bahan baku sederhana secara efisien.

Sukrosa sendiri umumnya diperoleh dari tanaman tebu yang tumbuh di daerah tropis, serta dari bit gula yang cocok ditanam di wilayah beriklim sedang hingga dingin.

Walaupun Tiongkok memiliki kondisi iklim yang memungkinkan penanaman kedua tanaman tersebut, kenyataannya kebutuhan gula nasional yang sangat tinggi, sekitar 15 juta ton per tahun, telah menciptakan tekanan besar terhadap lahan dan sumber daya alam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan