Wabup RL Tegaskan Pentingnya Data Valid untuk Percepatan Penurunan Stunting
Wabup Rejang Lebong saat menghadiri rakor percepatan penurunan stunting.-DOK/PROKOPIM RL-
BACAKORANCURUP.COM - Wakil Bupati Rejang Lebong, Dr Hendri Praja SSTP MSi menegaskan bahwa upaya penurunan angka stunting di daerah harus didukung oleh data yang valid dan terintegrasi.
Menurutnya, jika seluruh data dihimpun secara satu pintu dan telah tervalidasi, maka intervensi pemerintah bisa lebih tepat sasaran.
"Dengan data yang valid, kita bisa menentukan langkah intervensi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Target kita jelas, angka stunting harus turun hingga ke satu digit," kata Wabup Hendri Praja usai menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu pada Rabu, 30 Juli 2025.
BACA JUGA:200 Ribu Penerima Bansos Dicabut Haknya Karena Terlibat Judi Online!
BACA JUGA:Proses Evaluasi Rampung, Satu Peserta Lulus PPPK di RL Dilaporkan Sudah Meninggal
Ia menambahkan, percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas nasional yang juga menjadi fokus utama pemerintah daerah.
Selain intervensi langsung berupa pemberian gizi tambahan bagi balita dan ibu hamil, Wabup juga menekankan pentingnya sinergi antar instansi dalam mengedukasi masyarakat terkait pola asuh, sanitasi, serta akses layanan kesehatan.
"Sinergi lintas sektor sangat penting agar program yang ada bisa berjalan efektif. Tidak hanya dinas kesehatan, tapi juga dinas terkait lainnya harus ambil bagian," jelasnya.
BACA JUGA:317 Warga Rejang Lebong Belum Ambil BSU di Kantor Pos
BACA JUGA:5 Desa Migran di Rejang Lebong Dilaunching, Dorong PMI Lewat Jalur Resmi
Wabup juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam upaya percepatan penurunan stunting, termasuk melalui penyelenggaraan rakor sebagai ajang evaluasi sekaligus penyamaan persepsi antar daerah.
Sebagai informasi, Kabupaten Rejang Lebong saat ini masih menjadi salah satu daerah dengan angka stunting yang cukup tinggi di Provinsi Bengkulu.
Pemerintah daerah menargetkan penurunan signifikan dalam beberapa tahun ke depan melalui program-program intervensi gizi, edukasi, dan peningkatan infrastruktur layanan kesehatan.