KBM Bulan Ramadhan, Jam Belajar di Rejang Lebong Berkurang Segini!
Rakor Dikbud dan MKKS SMP.-Aziz/CE -
Curupekspress.bacakoran.co - Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) bulan Ramadhan 1445 pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang akan dimulai pada 12 Maret mendatang di Kabupaten Rejang Lebong akan dikurangi sebanyak lima menit setiap mata pelajarannya, akan tetapi kegiatan belajar mengajar mengajar masih dilaksanakan selama 6 hari dalam satu minggu.
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga imunitas tubuh siswa dan guru selama bulan puasa.
Hal tersebut berdasarkan keputusan rapat Koordinasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP yang dilaksanakan di gedung guru pada Kamis 15 februari kemarin
"Untuk jam KBM akan berkurang sebanyak lima menit dari masing - masing jam," ujar Ketua MKKS SMP, M Amrin MPd
BACA JUGA:Dikbud Minta Sekolah Tidak Bebani Orang Tua
BACA JUGA:GSI Tingkat SMP 2024 Segera Dimulai
Pada KBM selama bulan ramadhan tersebut, masing - masing sekolah akan di mulai pada pukul 08.00 WIB, serta tidak melaksanakan kegiatan fisik seperti halnya olahraga berat dan sebagainya, serta setiap sekolah harus memasukan pendidikan IMTAQ yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pelajaran dimulai.
"Pada bulan ramadhan ini kami sudah menghimbau kepada masing - masing sekolah untuk bisa memasukan kegiatan Imtaq, seperti halnya, membaca al quran, ceramah agama, dan juga bershalawat sebelum dan sesudah pelajaran dimulai," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas (kadis) Dikbud Rejang Lebong, Rezza Pakhlevi SH MM berharap, dengan berkurangnya jam KBM tersebut, pihak sekolah bisa memantau para siswanya, jangan sampai terjadi kejadian yang tidak diinginkan dikarenakan siswa pulang lebih cepat.
"Apapun itu alasannya,kami harap sekolah-sekolah bisa berinovasi untuk menyiasati kurangnya jam KMB nanti dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat, serta selalu memantau siswanya meskipun jam pelajarannya berkurang selama Ramadhan," tuturnya.
Sementaraitu, KadisDikbud juga meminta sekolah untuk dapat menyusun kegiatan yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap allah SWT selama puasa, seperti halnya pesantren kilat sebagainya.
"Untuk para pedagang makanan di kantin sekolah agar tidak membuka kantin di saat bulan puasa berlangsung, dan kepada siswa atau guru yang sedang tidak melaksanakan puasa, ataupun beragama non muslim agar bisa menghormati umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa," pungkasnya