Kasus HIV Masih Marak

DOK/DISWAY Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu saat menerima audiensi Duta HIV/AIDS Bengkulu di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu.--

BENGKULU - Kasus Human immunodeficiency virus dan Acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) di Provinsi Bengkulu masih marak. Berdasarkan laporan Duta HIV/AIDS Provinsi Bengkulu, pada tahun 2022 terdapat 1.224 kasus HIV/AIDS.

 

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler SIP MAP mengatakan, tingginya kasus tersebut merupakan ancaman serius terhadap moralitas generasi muda Bengkulu. "Kasus HIV/AIDS ini tidak aman secara moral. Jika tidak segera diantisipasi, bisa semakin parah," kata Dempo saat menerima audiensi Duta HIV/AIDS Bengkulu di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:ASN Lebong Disiplin, Bupati Apresiasi

BACA JUGA:Bazar UMKM Ikut Meriahkan HUT Provinsi Bengkulu

Dempo meminta kepada kepala daerah di Provinsi Bengkulu untuk lebih peka terhadap masalah HIV/AIDS. Ia juga mengingatkan bahwa penularan HIV/AIDS dapat terjadi sangat cepat. "Kalau satu dari seribu orang terinfeksi HIV/AIDS, bisa menularkan 1 orang setiap hari, maka bisa 2 ribu perhari tertularnya. Maka, perlu ada antisipasi cepat," tambahnya.

 

Dempo juga menyoroti tingginya angka penularan HIV/AIDS di kalangan remaja. Ia menilai, hal ini disebabkan oleh pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba. 

 

"Penting untuk mengantisipasi penularan HIV/AIDS di kalangan remaja. Generasi kita harus bagus moralnya dan fisiknya," ungkap Dempo. Dempo menegaskan, untuk mencegah penularan HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu, pemerintah perlu berkolaborasi dengan semua pihak. 

 

Termasuk dengan duta HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu. Ia menargetkan, pada tahun 2030, tidak ada lagi kasus HIV/AIDS di Bengkulu. "Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan imun dari penularan HIV/AIDS," tegasnya.

 

Dijelaskan, peran Duta HIV/AIDS Bengkulu sengat penting. Kedepan, harus aktif turun ke masyarakat, ke sekolah, kampus, kampung, dan lainnya. Tidak hanya itu, juga pentingnya pola hidup sehat untuk mencegah penularan HIV. 

 

Menurutnya, Indonesia merupakan wilayah tropis dengan banyak makanan bergizi yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. "Mereka (Duta) harus menyampaikan informasi tentang HIV/AIDS, termasuk cara pencegahannya," tuturnya.

 

Sementara itu, Salah Satu Duta HIV/AIDS Provinsi Bengkulu M Febian mengatakan, kasus HIV/AIDS di Bengkulu memang terus marak. Bahkan terjadi peningkatan. Seperti di Rejang Lebong saja, meningkatnya sampai 90 persen. "Perlu edukasi secara masif kepada masyarakat, khususnya generasi muda," ujar Febian.

 

Sejauh ini, menurut Febian, edukasi yang dilakukan masyarakat oleh Duta HIV/AIDS selama ini, telah dilakukan di sekolah dan kampus. Karena edukasi itu, menjadi solusi tepat, agar menurun kasus HIV/AIDS itu semakin membaik. (Disway)

Tag
Share