Orang Terkaya di Asia Tenggara Pernah Jadi OB
ist Robert Kuok.--
Curupekspress.bacakoran.co - Namanya Robert Kuok. Dia dikenal sebagai orang paling berpengaruh di Asia Tenggara karena dijuluki sebagai taipan terkaya.
Kuok lahir pada tahun 1923 di tanah yang masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inggris. Dikutip dari Sinar Daily, Kuok dibesarkan oleh ibunya yang beragama Budha dan ayahnya yang seorang penjaga toko. Mengutip Success Story, perjalanan kariernya dimulai sebagai seorang office boy.
Setelah itu, dia menjadi pegawai di Departemen Perdagangan Beras di Singapura.
Kekuasaannya kini telah menyebar hingga mencakup perdagangan komoditas, pertambangan, pelayaran, logistik, penerbitan, dan pengembangan properti.
BACA JUGA:Mayor Teddy Diangkat Wadanyonif Para Raider 328/Dirgahayu
BACA JUGA:Jokowi: Semoga Ramadan Membawa Kedamaian untuk Kita
Kuok mengendalikan 55 persen perusahaan Kerry Properties yang berbasis di Hong Kong dan mendirikan jaringan Shangri-La Hotels and Resorts yang terkenal secara internasional di Singapura pada tahun 1971. Dia juga pemilik surat kabar South China Morning Post.
Keponakannya, Kuok Khoon Hong, menjalankan Wilmar International, di mana Kuok mempunyai saham yang berharga.
Putra bungsunya Kuok Khoon Hua adalah ketua dan CEO perusahaan properti Hong Kong Kerry Properties. Hal lain yang menarik perhatiannya adalah Golden Screen Cinemas, dan 70+ multipleksnya di seluruh Malaysia.
Kuok, kelahiran Johor, dengan kekayaan bersih US$15,7 miliar menurut skor terbaru Bloomberg Billionaire Index kemarin, baru-baru ini mengalihkan operasinya ke timur ke Hong Kong empat dekade lalu, dengan alasan pajak yang lebih rendah.
Ia memiliki delapan anak dan sejumlah kandidat lain yang cocok, di antara keluarga besarnya, seperti keponakannya, Khoon Hong, yang menjalankan kerajaan bisnis kelapa sawit. Kuok juga menjadi teladan bagi generasi baru pengusaha lokal, otobiografinya sering menduduki peringkat teratas daftar buku terlaris di toko buku di sini.
Taipan ini dikenal rendah hati dan kecintaannya pada negara kelahirannya, Malaysia, banyak diberitakan.
Dalam wawancara yang jarang dilakukan dengan Singapore Straits Times pada kesempatan ulang tahunnya yang ke-90, dia mengatakan bahwa dia tidak kehilangan rasa sayangnya terhadap Malaysia.
Dia telah mengatakan kepada surat kabar Singapura bahwa rumahnya akan selalu di Malaysia.