Ini Kata Pengamat BRIN , Dinasti Politik di DPR Ancam Aspirasi Rakyat

ist Gedung DPR RI.--

BACAKORANCURUP.COM  - Salah satu pengamat BRIN ungkap dinasti politik di DPR ancam aspirasi rakyat. Fenomena dinasti politik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena saat ini tengah menjadi isu yang semakin mengemuka. 

Hal tersebut juga menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan negara dan kesejahteraan masyarakat. 

Profesor Lili Romli yang merupakan Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyoroti permasalahan ini dengan tegas. 

Menurutnya, fenomena dinasti politik menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, terutama dalam arah kebijakan. 

"Ini menjadi keprihatinan publik, dinasti politik semakin menjamur, baik di tingkat pusat maupun di tingkat lokal. Mereka menduduki posisi dieksekutif pusat dan daerah, duduk di lembaga legislatif di pusat (DPR dan DPD) juga di daerah, DPRD provinsi, kabupaten dan kota," katanya saat dikonfirmasi, Kamis, 3 Oktober 2024. 

BACA JUGA:Ridwan Kamil Bakal Hidupkan Ruang Publik di Jakarta

BACA JUGA:Kejar Elektabilitas RK-Suswono dalam Waktu 3 Minggu

Romli enjelaskan hal ini menciptakan situasi di mana anggota dinasti politik menduduki posisi penting di eksekutif dan legislatif, baik di tingkat pusat maupun daerah. 

Selain itu, Romli juga mencatat bahwa banyak dari mereka tidak memiliki kualitas dan kapasitas yang memadai. 

"Mereka ujug-ujug langsung masuk ke gelanggang politik tanpa dibekali pengalaman politik. Bahkan ada yang baru lulus kuliah langsung menjadi anggota dewan," ujarnya.

Menurut Romli, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan publik. 

"Dengan kondisi demikian, publik khawatir dengan peran lembaga perwakilan sebagai tumpuan harapan untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat," lanjutnya. 

Dalam situasi yang seperti ini, peran dewan sebagai pengawas eksekutif dan pembuat undang-undang menjadi semakin dipertanyakan.

"Khawatir dengan peran dewan sebagai lembaga yang mengawasi eksektif. Khawatir dengan fungsi sebagai lembaga pembuat undang-undang,"tutupnya

Tag
Share