Waspada!! 23 Batita di Rejang Lebong Diserang DBD
Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM - Masyarakat patut waspada, sepanjang 2024 tercatat sebanyak 23 batita atau anak usia kurang dari 5 tahun yang ada di Kabupaten Rejang Lebong diserang penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Hal ini sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra SKM melalui Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM), Titin Julita SKM, kepada wartawan koran ini.
"Sejak Januari sampai dengan September kemarin, kasus DBD juga menyerang anak-anak yang bahkan usianya kurang dari 5 tahun. Totalnya ada sebanyak 23 orang anak," ungkapnya.
Selanjutnya, kata dia, anak usia 5 sampai 14 yang juga terdata diserang penyakit DBD di Rejang Lebong ada sebanyak 105 orang.
Data-data kasus tersebut menurutnya, diperoleh dari 21 puskesmas yang tersebar dalam 15 kecamatan yang ada.
BACA JUGA:Tekan Defisit, Kegiatan Fisik Dipangkas
BACA JUGA:November, Pemasangan LPJU Direalisasikan, Agus : Survei Titik Tengah Berlangsung
"Lalu ada anak usia 5 sampai 14 tahun yang terserang DBD tercatat sebanyak 105 orang," sebutnya.
Ini menandakan, Titin melanjutkan, bahwa penyakit DBD tidak hanya menyerang orang dewasa saja bahkan juga anak kecil yang bahkan usianya batita atau balita.
Saat ditanya apakah ada penanganan khusus untuk anak kecil yang terserang DBD? Ia menjawab, umumnya tidak ada, yangg penting kebutuhan pasien terpenuhi. Seperti cukup cairan dan elektrolit, cukup makan serta cukup istirahat.
"Kalau penanganan medis secara khusus pada anak yang terserang DBD tidak ada sih, cuma semua kebutuhan selama proses penyembuhan itu harus terpenuhi," terangnya.
Sementara itu, untuk kasus DBD yang ada di Kabupaten Rejang Lebong dalam sembilan bulan terakhir secara keseluruhan, Januari sebanyak 47 kasus, Februari sebanyak 56 kasus, Maret sebanyak 66 kasus, April sebanyak 43 kasus, Mei sebanyak 25 kasus, Juni sebanyak 37 kasus, Juli sebanyak 32 kasus, Agustus sebanyak 36 kasus dan September sebanyak 21 kasus.
"Sehingga total kasus yang ada dan terdata di Dinkes sebanyak 363 kasus," imbuh Titin.