Kenapa Gedung Kramat Raya 106 Selalu Dikaitkan dengan Sumpah Pemuda ? Ini Alasannya !
IST Museum Sumpah Pemuda yang penuh dengan ingatan semangat juang para pemuda--
BACAKORANCURUP.COM - Gedung Kramat Raya 106 adalah bangunan bersejarah yang selalu dikaitkan dengan Sumpah Pemuda.
Lokasi ini menjadi simbol penting bagi perjalanan sejarah Indonesia, terutama terkait dengan peristiwa monumental yang terjadi pada 28 Oktober 1928.
Gedung ini menjadi saksi bisu ketika para pemuda Indonesia dari berbagai daerah menyatukan tekad untuk mempersatukan bangsa melalui Sumpah Pemuda.
Namun, apa sebenarnya yang membuat Gedung Kramat Raya 106 begitu erat hubungannya dengan Sumpah Pemuda ?
BACA JUGA:Mengungkap Kaitan Sumpah Pemuda dan Kongres Pemuda II, Fakta Sejarah yang Menyatukan Bangsa !
BACA JUGA:Ada yang Tahu, Ini Dia Sejarah Dibalik Museum Tsunami Aceh Mengenang Musibah 26 Desember 2004
Menurut sejarah, pada tahun 1920-an, Gedung Kramat Raya 106 berfungsi sebagai tempat tinggal para pemuda pelajar dari berbagai daerah di Indonesia.
Mereka tergabung dalam organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Sumatera Bond, dan lainnya.
Tempat ini menjadi pusat pertemuan dan diskusi antar pemuda yang memiliki tujuan yang sama, yakni memajukan bangsa Indonesia dan memperjuangkan kemerdekaan. Di sinilah gagasan tentang persatuan mulai berkembang, yang kemudian memuncak dalam peristiwa Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda merupakan deklarasi penting yang menyatakan tiga poin utama: bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia.
Gedung Kramat Raya 106 memainkan peran penting dalam mempersatukan semangat nasionalisme tersebut.
Para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang budaya bertemu di gedung ini untuk mendiskusikan cita-cita bersama dalam perjuangan menuju kemerdekaan.
Selain itu, Gedung Kramat Raya 106 juga menjadi lokasi di mana Kongres Pemuda II dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928.
Kongres inilah yang menghasilkan Sumpah Pemuda sebagai wujud nyata dari tekad pemuda Indonesia untuk bersatu melawan penjajahan. Momen inilah yang membuat Gedung Kramat Raya 106 tak bisa dipisahkan dari sejarah Sumpah Pemuda.