Sebut Keputusan Wasit Kontroversial, Ini Kata Erik Ten Hag
Ist Erik Ten Hag.--
BACAKORANCURUP.COM - Manajer Manchester United, Erik ten Hag mengecam proses Asisten Wasit Video (VAR) Liga Inggris dan mengkritik wasit lapangan, David Coote.
Pelatih asal Belanda itu mengecam keduanya karena telah memberikan penalti kepada West Ham United yang sangat kontroversial.
VAR Michael Oliver merekomendasikan Coote untuk memeriksa insiden benturan antara Matthijs de Ligt dan Danny Ings, yang akhirnya menghasilkan penalti untuk West Ham.
Pusat Pertandingan Liga Inggris mencatat bahwa adanya kontak yang cukup pada kaki Ings, sehingga wasit membatalkan keputusan awalnya dan memberikan penalti.
Liga Inggris telah memperkenalkan sistem 'panggilan wasit' musim ini untuk memberikan dukungan kepada ofisial lapangan, namun United merasa frustrasi dengan keputusan tersebut.
Oliver menganjurkan Coote untuk melihat kembali insiden tersebut, tetapi Bowen dari West Ham berhasil mengonversi penalti pada menit ke-92, memberikan kekalahan keempat bagi United musim ini.
"Di dunia sepak bola, tidak selalu tim terbaik yang menang, dan hari ini telah menjadi contoh jelas bagaimana VAR bekerja dan menjalankan prosesnya," ujar Ten Hag.
"Sebelum musim dimulai, penjelasan mengenai proses VAR sudah dijelaskan, namun apabila dalam kasus yang jelas mereka harus turut campur. Contohnya pertandingan melawan Spurs, dimana keputusan kartu merah untuk Bruno (Fernandes) seharusnya mereka ikuti, namun hal tersebut tidak terjadi. Keduanya merupakan keputusan salah yang sangat berpengaruh pada hasil pertandingan," tambahnya.
BACA JUGA:Garuda Muda Amankan Tempat di Piala Asia U17 2025
BACA JUGA:Pecco Bagnaia Menang, Marc Marquez Terjatuh
Erik Ten Hag menjelaskan bahwa kritiknya bukan terhadap individu wasit, melainkan terhadap proses yang sedang berjalan.
"Meskipun VAR diatur oleh Michael Oliver di luar lapangan, namun di lapangan, wasit harus mengambil keputusan dalam situasi-situasi genting, dan inilah yang dilakukan oleh Coote," paparnya.
"Akan tetapi, dibutuhkan kepribadian yang besar untuk mengingat keputusan tersebut," lanjutnya.
"Saya mengkritik proses, bukan individu, namun tentu saja ada orang-orang yang menjalankan proses tersebut. Keputusan itu berdampak besar pada hasil pertandingan, seperti yang terlihat dari fakta bahwa kami gagal mencetak gol."