Berbeda dengan Indonesia, Inilah Alasan Arab Saudi Tak Rayakan Isra Miraj
IST Arab Saudi tak rayakan Isra Mikraj--
BACAKORANCURUP.COM - Sebagai salah satu negara mayoritas Muslim yang dikenal berpegang teguh pada prinsip tauhid, Arab Saudi memiliki pendekatan unik terhadap sejumlah tradisi Islam, termasuk perayaan Isra Mikraj.
Hal ini kerap memunculkan pertanyaan : mengapa peristiwa penting ini tidak dirayakan secara resmi di negara tersebut ?
Jawabannya terletak pada alasan teologis, sejarah, dan budaya yang berakar pada ajaran Wahhabisme, ideologi keagamaan dominan di Arab Saudi.
Wahhabisme, gerakan reformasi Islam yang muncul pada abad ke-18 melalui Muhammad bin Abdul Wahhab, bertujuan memurnikan ajaran Islam dengan menghapus praktik-praktik yang dianggap bid'ah (inovasi dalam agama) atau syirik (menyekutukan Allah).
Ajaran ini menekankan pentingnya ibadah yang hanya berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Karena itulah, perayaan Isra Mikraj dianggap tidak memiliki dasar yang kuat dalam kedua sumber tersebut.
Menurut pandangan ulama Wahhabi, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tidak pernah mengadakan peringatan khusus untuk peristiwa Isra Mikraj. Oleh karena itu, mengadakan perayaan ini dianggap tidak sesuai dengan prinsip tauhid dan sunnah.
Wahhabisme memiliki sikap tegas terhadap bid'ah, yakni segala hal yang dianggap sebagai tambahan atau inovasi dalam praktik agama. Karena perayaan Isra Mikraj tidak memiliki preseden dalam tradisi Islam awal, praktik ini dinilai sebagai bentuk inovasi yang tidak diperbolehkan.
Para ulama Wahhabi sering mengingatkan bahwa menciptakan ritual baru dalam agama dapat berpotensi menyimpang dari ajaran asli Islam.
Arab Saudi lebih menekankan pada praktik ibadah yang memiliki landasan kuat dalam Al-Qur'an dan Sunnah, seperti shalat lima waktu, puasa Ramadan, zakat, dan haji.
Meskipun Isra Mikraj diakui sebagai salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW, penghormatan terhadap peristiwa ini dilakukan dengan membaca dan memahami kisahnya, bukan melalui perayaan atau ritual khusus.
Keputusan Arab Saudi untuk tidak merayakan Isra Mikraj secara resmi mencerminkan pengaruh ideologi Wahhabisme yang mendominasi kebijakan dan praktik keagamaan di negara tersebut.
Prinsip tauhid, sunnah Nabi, serta penolakan terhadap bid'ah menjadi landasan utama sikap ini.
Meski demikian, masyarakat Arab Saudi tetap dapat memahami Isra Mikraj sebagai bagian penting dari sejarah Islam, namun tanpa menambahkan ritual atau acara tertentu.
Pendekatan ini mencerminkan komitmen Arab Saudi terhadap ajaran Islam yang dianggap murni, sesuai dengan prinsip-prinsip yang mereka anut.