Produksi Kompos, Bibit Cabai Bersetifikat Dan Pengolahan Flavour Milk Digapoktan Sumber Mulya

--

BACAKORANCURUP.COM - Tri Dharma Perguruan Tinggi diantaranya adalah melaksanakan Pengabdian pada Masyarakat (PPM), selain Pendidikan dan Penelitian.

Kegiatan PPM di laksanakan pada Kecamatan Kabawetan kabupaten Kepahiang, yang terdiri dari 14 desa. 

Desa ini merupakan komunitas pertanian yang dinamis yang sebagian petaninya bergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Mulya yang beralamat di desa Sukasari.

Kecamatan ini memiliki beragam kegiatan pertanian, termasuk peternakan sapi perah, pengelolaan sampah organik untuk kompos bokashi, dan budidaya cabai.

Meskipun produksi susu sapi melimpah, kurangnya fasilitas pengolahan untuk menciptakan produk bernilai tambah masih menjadi tantangan yang signifikan.

BACA JUGA:Berkas Paslon Seluruhnya Dinyatakan MS

BACA JUGA:Waspada Serangan Malaria dan DBD

Selain itu, para petani kesulitan untuk mengelola sampah organik secara efektif, yang sangat penting untuk menghasilkan kompos yang sangat dibutuhkan untuk menggantikan pupuk anorganik.

Petani cabai juga menghadapi penurunan produktivitas karena ketergantungan pada benih yang diambil dari pertanaman sebelumnya. 

Untuk menjawab tantangan ini, serangkaian sesi pelatihan yang dilaksanakan dari tanggal 14 - 16 September 2024 dengan melibatkan 32 petani yang tergabung dalam Gapoktan Sumber Mulya dan mewakili 9 desa, terdiri dari 22 petani laki-laki dan 10 petani perempuan dari usia 20 sampai dengan 60 tahun. 

 Fokus pelatihan adalah teknik pembuatan bokashi dan vermikompos, pengembangan bibit cabai berkualitas dan bersertifikat, serta pengolahan susu sapi menjadi produk susu yang beraroma dan yogurt dengan penambahan buah mangga.

Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk membekali para petani dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan praktik pertanian mereka dan meningkatkan produktivitas.

Sesi pelatihan memberikan wawasan praktis dan pengalaman praktek langsung, sehingga memungkinkan petani untuk mengadopsi teknik dan teknologi baru dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Dalam kegiatan pelatihan diawali dengan peningkatan pengetahuan dengan penyampaian materi di dalam kelas.

Selanjutnya selama 3 hari dilakukan praktek lapangan pada masing-masing topik yang diikuti kelompok tani yang memiliki minat pada topik yang ditentukan.

Program pelatihan selama tiga hari ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dari para petani, yang secara aktif berpartisipasi, bertanya pada materi yang kurang paham serta permasalahan mereka selama ini dialami, dan juga sangat aktif dalam kegiatan praktek.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan