Dari Giat PRB, Rejang Lebong Ambil Pelajaran Bencana Alam Daerah Lain
Pjs Bupati yang diwawancara saat mengikuti giat PRB di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Kota Banda Aceh.-DOK/PEMKAB RL -
BACAKORANCURUP.COM - Usai mengikuti kegiatan kegiatan promosi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, yang terlaksana selama tiga hari mulai tanggal 8 - 10 Oktober di Provinsi Aceh.
Kabupaten Rejang Lebong banyak mengambil pengalaman dari daerah-daerah lain yang ada di Indonesia terkait dengan pengalaman bencana alam yang pernah dialami.
Demikian disampaikan Pjs Bupati Rejang Lebong, Dr H Herwan Antoni MKes MSi, yang dikonfirmasi usai mengikuti kegiatan PRB di Banda Aceh.
"Karena dihadiri oleh seluruh provinsi dan kabupaten/kota se Indonesia, jadi banyak pemaparan yang disampaikan oleh masing-masing daerah perihal bencana alam yang pernah mereka alami, sehingga itu bisa kita pelajari sebagai acuan apabila misal dihadapkan pada masalah yang sama. Walaupun tentunya hal itu tidak kita inginkan terjadi," sampainya.
BACA JUGA:Generasi Muda Ciptakan Terobosan Teknologi Via KETUPEK 2024
BACA JUGA:Harga Tomat di Pasaran Mendadak Naik
Oleh sebab Banda Aceh sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan PRB, kata Herwan, seperti diketahui Banca Aceh pernah mengalami bencana alam yang amat besar pada tahun 2004 yakni gempa bumi dan tsunami yang mengakibatkan banyak korban serta kerusakan yang besar.
"Nah dari situ kita bisa mempelajari, setidaknya bagaimana resiko dari akibat bencana yang terjadi itu bisa kita kurang alias diminimalisir," jelasnya.
Menurut Herwan, pentingnya mengenali potensi bencana di sekitar tempat tinggal untuk meminimalkan dampak bencana yang dirasakan.
Setiap warga masyarakat harus siap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Pemerintah selaku penanggungjawab utama kondisi bencana, telah berupaya semaksimal mungkin melakukan pemetaan tentang potensi bencana di daerah-daerah Indonesia.
"Saya mengajak seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah hingga individu, untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan pencegahan risiko bencana. Kolaborasi dan solidaritas adalah kunci dalam mencapai tingkat ketangguhan yang kita inginkan," ujarnya.
Herwan menambahkan, khusus di wilayah Kabupaten Rejang Lebong sendiri, telah melakukan langkah-langkah konkret dalam mitigasi risiko bencana.
Mulai dari sosialisasi hingga simulasi. Namun, hal tersebut bukanlah tugas yang bisa di selesaikan oleh Pemerintah Daerah saja, melainkan juga dibutuhkan partisipasi aktif dan kesadaran seluruh masyarakat.