BACAKORANCURUP.COM - Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Rejang Lebong, Andy Ferdian SE mengatakan, jika pada pekan ini Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Rejang Lebong tahun 2025 akan kembali dibahas pihaknya bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong.
“Yang jelas pekan ini kita membahas kembali RAPBD Kita, karena memang masing ada PR yang harus diselesiakan bersama,” ujarnya.
Dimana saat ini pembahasan antara pihaknya dan dewan juga masih berjalan alot terkait dengan angka defisit yang masih belum seluruhnya hilang dari RAPBD tersebut, kendati sejumlah kegiatan telah ditiadakan dan dirasonalisasikan oleh pihaknya bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Rejang Lebong.
“Yang jelas angka defisit kita masih tinggi, dan kita akan sama - sama memaksimalkan agar defisit ke nol rupiah,” ujarnya.
BACA JUGA:Seluruh UMKM Ditargetkan Miliki Sertifikat Halal
BACA JUGA:KPU Rejang Lebong Mulai Packing Surat Suara
Adapun angka defisit Kabupaten Rejang Lebong tinggi lantaran berkurangnya cukuran dana dari pemerintah pusat, sehingga mengurangi porsi untuk mengakomodir kebutuhan dan usulan masing - masing OPD.
“Bukan kita yang sengaja membesarkan, namun anggaran kita memang dikurangi dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Dengan itu yang harus diketahui bersama jika akan banyak usulan dan program dari pemerintah yang dikurangi, baik fisik dan non fisik di Rejang Lebong, sehingga jika ada penundaan pembangunan, maka harus dimaklumi, Dimana kegiatan yang ditunda akan kita upayakan pada APBD Perubahan mendatang.
"Yang memang tertunda pada APBD Murni 2025, kita upayakan pada APBD Perubahan," pungkasnya.