3. Tidak Paham dengan Instrumen Investasi
Investasi membutuhkan pemahaman tentang instrumen yang dipilih, risiko yang terlibat, serta strategi pengelolaannya. Jika kamu belum cukup memahami hal-hal ini, ada baiknya menunda investasi sampai kamu merasa lebih siap. Menambah pengetahuan finansial terlebih dahulu akan membantu menghindari kesalahan yang bisa mengakibatkan kerugian.
4. Pengeluaran Lebih Besar dari Pendapatan
Kesehatan keuangan akan sulit dicapai jika pengeluaran melebihi pendapatan. Dalam kondisi ini, berinvestasi bisa saja malah menambah beban. Lebih baik, tinjau dan evaluasi kebiasaan pengeluaran kamu. Lakukan penyesuaian untuk mengatur keuangan sehingga investasi dapat dilakukan dengan lebih stabil dan terencana.
5. Tujuan Keuangan Jangka Pendek
Investasi biasanya memerlukan waktu agar hasilnya dapat optimal. Jika kamu memiliki tujuan keuangan jangka pendek seperti liburan, pernikahan, atau membeli barang yang dibutuhkan dalam waktu dekat, maka menunda investasi dan memfokuskan dana untuk mencapai tujuan tersebut bisa lebih bijak.
Investasi yang dipaksakan untuk jangka pendek berisiko kehilangan nilai karena pasar yang tidak stabil.
6. Belum Siap dengan Risiko
Semua investasi mengandung risiko, dari yang rendah hingga tinggi. Jika kamu belum siap menghadapi risiko kehilangan dana atau mengalami fluktuasi yang bisa mempengaruhi mental, menunda investasi adalah pilihan yang bijak. Pahami profil risiko pribadi terlebih dahulu, dan pilih instrumen investasi yang sesuai ketika kamu merasa lebih siap.
7. Perubahan Situasi Keuangan
Kondisi keuangan bisa berubah akibat berbagai faktor, seperti perubahan karir, kebutuhan mendesak dalam keluarga, atau rencana pindah tempat tinggal.