Penting bagi orangtua untuk mengendalikan emosi saat berhadapan dengan konflik. Jika Anda merasa marah atau frustrasi, ambil waktu sejenak untuk tenang sebelum berbicara dengan anak. Menghindari bertengkar dalam keadaan emosi memuncak bisa mencegah kata-kata yang menyakitkan atau tindakan yang dapat disesali.
4. Kenali Batasan dan Harapan
Ketika sering bertengkar, cobalah introspeksi apakah ekspektasi Anda terhadap anak terlalu tinggi atau bahkan tidak realistis.
Setiap anak adalah individu unik dengan kemampuan, minat, dan keterbatasan mereka sendiri. Memberikan harapan yang realistis dan mendukung anak sesuai potensinya akan menciptakan suasana yang lebih positif.
5. Berikan Contoh yang Baik
Anak-anak belajar dari perilaku orangtua. Jika orangtua selalu menyelesaikan masalah dengan emosi atau berdebat, anak mungkin akan meniru cara tersebut.
Sebaliknya, menunjukkan cara menyelesaikan konflik dengan tenang, berdiskusi dengan kepala dingin, dan saling menghormati akan mengajarkan anak nilai-nilai yang baik dalam menghadapi masalah.
6. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah
Alih-alih memperpanjang pertengkaran, arahkan energi pada mencari solusi. Beri kesempatan pada anak untuk berbicara tentang perasaannya dan berusaha memahami sudut pandangnya.
Bersama-sama, cobalah untuk menemukan jalan keluar yang dapat diterima kedua belah pihak. Hal ini akan mengurangi ketegangan dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
7. Terbuka untuk Meminta Maaf
Tidak ada orangtua yang sempurna, dan terkadang, pertengkaran terjadi akibat kesalahan yang dilakukan secara tidak sadar.