Tiga Ekskavator Mogok di TPA Jambu Keling, Aktivitas Pengolahan Sampah Berhenti Total
Tumpukan sampah yang menggunung di TPA Jambu keling akibat macetnya Alat Berat ekskavator.-Razik/CE -
BACAKORANCURUP.COM — Aktivitas pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jambu Keling, Kabupaten Rejang Lebong, lumpuh total. Ini setelah tiga unit ekscavator yang menjadi alat utama pengelolaan sampah mogok atau mengalami kerusakan.
Sudah tiga hari terakhir alat berat tersebut tidak bisa beroperasi, membuat tumpukan sampah menggunung dan menghambat aktivitas warga sekitar.
Meski alat berat macet, armada kebersihan tetap mengangkut dan membuang sampah ke lokasi tersebut setiap hari. Akibatnya, sampah yang terus masuk dari truk pengangkut hanya menumpuk tanpa bisa diratakan atau dipindahkan.
Kondisi ini tidak hanya memperparah penumpukan di area TPA, gunungan sampah semakin tinggi dan menyebar hingga ke badan jalan sehingga menutup akses menuju perkebunan milik warga
BACA JUGA:BPBD Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan, Cuaca Ekstrem Berpotensi Picu Bencana
Budi, salah satu warga yang memiliki kebun di sekitar TPA, mengaku kesulitan untuk melintas. Ia mengatakan tumpukan sampah hampir menutup jalan menuju kebunnya sehingga aktivitas bertani menjadi terhambat.
“Sampah ini sudah hampir menutupi badan jalan, jadi kami tidak bisa lewat. Mohon segera diselesaikan, jangan sampai makin parah,” keluh Budi.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, Asli Samin, membenarkan adanya kerusakan pada tiga eskavator di lokasi. Ia menjelaskan bahwa peralatan tersebut mengalami gangguan sejak tiga hari lalu.
“Benar, ada tiga eskavator yang macet. Kemungkinan karena perawatan yang belum maksimal,” jelas Asli Samin.
Ia menambahkan bahwa pihak DLH sedang melakukan perbaikan agar alat berat dapat kembali beroperasi seperti biasa. Namun, ia belum dapat memastikan kapan proses perbaikan akan selesai sepenuhnya.
“Kami sedang memperbaiki dan mengupayakan agar bisa segera digunakan kembali. Untuk estimasi selesai, belum bisa dipastikan,” ujarnya.
Sementara itu, warga berharap masalah ini segera tertangani karena dampaknya sudah mengganggu aktivitas ekonomi mereka, terutama bagi para petani yang bergantung pada akses jalan di sekitar TPA Jambu Keling. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah cepat agar tumpukan sampah tidak semakin menggunung dan mencemari lingkungan sekitar.