Imam Ar-Rafi'i menekankan pentingnya memastikan bahwa air mengenai seluruh bagian rambut dan kulit saat mandi junub. Menurutnya, bagian setiap helai rambut juga termasuk dalam area yang wajib terkena air agar mandi junub menjadi sah. Jika rambut dibiarkan kering atau ada bagian yang tidak terkena air, mandi tersebut dianggap tidak sempurna dan tidak sah untuk mengangkat hadas besar.
5. Terdapat Lapisan Tubuh yang Tidak Terkena Air
Mengutip buku Fiqhul Islam yang ditulis oleh Imam Syafi'i, dalam mandi junub, sangat penting memastikan air mencapai seluruh permukaan kulit tanpa ada penghalang. Jika terdapat lapisan tertentu seperti lilin, minyak, kuteks, cat atau kotoran mata yang menempel, hal ini dapat menghambat air mencapai kulit secara menyeluruh, sehingga mandi junub bisa dianggap tidak sah. Lapisan-lapisan ini perlu dibersihkan terlebih dahulu agar air bisa meresap dan membasuh seluruh tubuh dengan sempurna.
6. Tidak Menggunakan Air yang Suci
Dalam menjalankan mandi junub, menggunakan air yang suci adalah syarat mutlak. Air yang digunakan harus bebas dari kotoran atau najis agar bisa menyucikan tubuh secara sempurna. Jika air yang digunakan tidak memenuhi kriteria kesucian, maka mandi junub tersebut tidak sah karena tidak dapat menghilangkan hadas besar sesuai ketentuan syariat.
7. Tidak Menunaikan Rukun Mandi Junub
Syarat dan rukun yang telah disebutkan di atas adalah kewajiban dalam menjalankan mandi junub. Oleh karena itu, menunaikan seluruh ketentuan tersebut merupakan hal yang wajib. Jika ada yang ditinggalkan, mandi junub tersebut tidak sah dan tidak dapat mengangkat hadas besar sesuai tuntunan syariat.