BACAKORANCURUP.COM - Lawatan Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara sejak sepekan lalu akan berlanjut ke negara Amerika Latin.
Usai melawat ke Cina dan Amerika Serikat (AS), Prabowo dijadwalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC akan berlangsung pada 15-16 November 2024 di Lima, Peru.
KTT Kerja Sama Antar Negara Asia Pasifik itu membawa tema "Empower Include Grow". Rencananya, Prabowo akan menghadiri kegiatan tersebut dan akan menyampaikan pidato di hari terakhir.
Setidaknya ada tiga isu utama yang dibahas dalam APEC, yakni perdagangan dan investasi, kebijakan ekonomi serta isu sektoral, dan bantuan ekonomi serta teknis (ecotech).
BACA JUGA:Ini 5 Tol Baru yang Akan Meningkatkan Ekonomi Sumatera Selatan
BACA JUGA:Ini Cara Daftar Jadi Petani Milenial 2024, Gaji Rp 10 Juta Per Bulan
Keanggotaan APEC mencakup sekitar 40 persen dari populasi dunia (2,8 miliar jiwa dari total 7 miliar jiwa), yang berarti 44 persen dari total perdagangan dunia (US$ 17 triliun dari US$ 37 triliun).
Selain itu, negara anggota APEC menghimpun 55 persen dari GDP dunia (US$ 32 triliun dari US$ 58 triliun).
Khusus di bidang perdagangan dan investasi, isu penting yang dibahas antara lain mendukung sistem perdagangan multilateral yang saat ini menghadapi krisis kepercayaan dari sektor publik dan dunia usaha. Hal ini tak lepas dengan perannya dalam mengatur perdagangan global melalui forum perundingan, pemantauan, dan penyelesaian sengketa.
Kedua, mempercepat integrasi ekonomi regional yang dapat memperluas akses pasar di kawasan Asia Pasifik, selaras dengan prinsip perdagangan bebas, terbuka, dan adil, sebagaimana tertuang dalam visi Bogor Goals, Putrajaya Vision (PV) 2040, dan Aotearoa Plan of Actions (APA). Ketiga, implementasi rencana PV 2040 dan APA.
Kempat, penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar lebih berdaya saing dan berorientasi ekspor. Kelima, memajukan inklusivitas dan isu berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kerja sama ekonomi kawasan.
Keenam, mendukung promosi perdagangan dan investasi di negara-negara anggota APEC untuk memfasilitasi arus perdagangan dan investasi di kawasan tersebut.
Ketujuh, memperkuat peran perempuan dalam perdagangan internasional.