Jalan Tol Sepanjang 8,25 KM di Palembang Mulai Beroperasi saat Libur Nataru 2025

Minggu 08 Dec 2024 - 09:00 WIB
Reporter : Nicko
Editor : Radian

BACAKORANCURUP.COM - Kabar gembira untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Salah satu proyek yang terbaru, yakni rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dikabarkan akan dioperasikan pada libur Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Proyek tersebut adalah Junction Palembang yang memiliki panjang lintasan 8,25 kilometer. Proyek ini hadir untuk menghubungkan sejumlah ruas operasional, khususnya di Sumatera Selatan.

Informasi terhimpun, progres konstruksi dari proyek tol Simpang Palembang ini diketahui telah memasuki tahap akhir.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan, bahwa progres pembangunan Junction Palembang sudah mencapai 93,32 persen. 

BACA JUGA:Tempo 16 Bulan, Sumsel Akan Bangun 2 Jalan Tol Sepanjang 54,5 Km

BACA JUGA:Mengapa Sumsel Jadi Pusat Ekonomi Baru, Ini Jawabannya!

Melihat progres yang ada, pihaknya pun optimis tol yang akan menghubungkan berbagai ruas JTTS di Sumatera Selatan tersebut akan selesai dalam waktu dekat.

Hutama Karya selaku pihak pengembang juga kini terus melakukan percepatan pengerjaan untuk menuntaskan sejumlah pekerjaan minor. 

Bahkan, khusus ramp 2 dan 3 yang menghubungkan Indralaya – Kayu Agung, pihak pengembang menargetkan dapat memfungsionalkannya pada saat Libur Nataru.

Hutama Karya berharap dioperasikannya Simpang Palembang ini dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi di titik-titik vital.

Lebih lanjut, proyek Junction Palembang ini direncanakan dibangun dengan lebar lajur 4 meter dan kecepatan maksimum antara 40-60 km/jam. 

Proyek ini akan menghubungkan sejumlah jalan tol penting yang telah beroperasi di Provinsi Sumatera Selatan, diantaranya seperti: Jalan Tol Kayu Agung – Palembang, Jalan Tol Palembang – Indralaya, Jalan Tol Indralaya – Prabumulih, dan Jalan Tol Palembang – Betung.

Pembangunan simpang penghubung ini juga mengalami sejumlah tantangan pembangunan yang dihadapi.

Diketahui proyek ini melewati area yang memiliki crossing pipa minyak dan pipa gas yang aktif. 

Hal itu memerlukan penanganan khusus serta penerapan teknologi konstruksi, seperti jembatan Steel Box Girder pada jembatan dan struktur penghubung.

Kategori :