BACAKORANCURUP.COM - Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional tahun 2024, diketahui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Curup telah berkomitmen memastikan seluruh masyarakat di wilayah kerjanya mendapatkan informasi yang jelas dan akurat tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dimana belum lama ini, pihak BPJS Kesehatan Curup turut menghadiri kegiatan peringatan Hari Disabilitas Internasional yang digelar oleh SLBN 1 Rejang Lebong.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Curup Eka Natalina Setiani mengatakan, pihaknya sengaja menyambangi SLBN 1 Rejang Lebong, untuk memastikan para siswa SLB mendapatkan hak yang sama terkait JKN tanpa adanya diskriminasi.
BACA JUGA:Ratusan Siswa SLB Diusulkan jadi Anggota BPJS Kesehatan
BACA JUGA:Kejari Perketat Pengawasan Proyek Stategis Daerah Jelang Akhir Tahun!
"Melalui momen tersebut, kita berupaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para siswa dan guru SLB, serta wali murid, dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan kemudahan layanan administrasi program JKN kepada penyandang disabilitas. Dimana sosialisasi yang kita lakukan bertemakan "BPJS Kesehatan Hadir Memberi Layanan Yang Mudah, Cepat dan Setara Kepada Disabilitas," ungkapnya.
Dia menjelaskan, setiap peserta JKN layak memperoleh pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi.
Karena itu menurutnya, masyarakat perlu memahami hak dan kewajibannya agar tidak perlu lagi takut untuk berobat ke fasilitas kesehatan.
"Tidak ada perbedaan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta JKN. Untuk saat ini hanya ruang rawat inapnya saja yang berbeda, selebihnya sama. Jika terdapat indikasi diskriminasi atau keluhan tentang pelayanan kesehatan yang diterima peserta JKN, kami sudah menyediakan kanal-kanal pengaduan melalui Aplikasi Mobile JKN yang bisa diakses dari rumah hingga petugas BPJS Satu yang selalu siap membantu," terangnya.
Karena itu dia menegaskan, BPJS Kesehatan akan berkomitmen untuk melakukan sosialisasi pada seluruh lapisan masyarakat tidak hanya di desa-desa, kecamatan atau instansi, tetapi juga melihat kesetaraan bagi peserta disabilitas.
"Akan kita pastikan semua masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang sama melalui JKN," tegasnya.
Sementara itu disampaikan salah seorang wali siswa SLB Yeni Lestari (45), selama ini dia sering mendengar tentang keluhan pemanfaatan JKN.
Akan tetapi setelah mendengarkan sosialisasi dari BPJS Kesehatan, dia mengaku lebih paham mengenai Program JKN.
"Saya mendapat informasi baru, ternyata pengobatan anak saya yang menderita autis dapat ditanggung oleh Program JKN. Karena itu kedepannya, kita akan menggunakan manfaat program JKN ini untuk berobat anak saya," kata dia.
Disamping itu Kepala SLBN 1 Rejang Lebong Rosdi SPd mengungkapkan, sosialisasi terkait Program JKN ini sangatlah dibutuhkan.