JAKARTA - Di penghujung tahun 2023, kementerian Agama RI mendorong tranformasi digital di pondok pesantren.
Tak tanggung-tangung, jelang akhir tahun 2023 Kementerian Agama membagikan 1.080 unit laptop ke pondok pesantren dan memberikan diklat transformasi digital.
"Bantuan 1.000 lap top dan diklat transformasi digital menjadi ikhtiar Kemenag dorong digitalisasi pesantren," ungkap Plt Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur.
Dijelaskannya, digitalisasi sangat penting sebagai bentuk adaptasi pesantren terhadap perkembangan zaman.
Bantuan 1.080 laptop itu diberikan kepada 270 pesantren di 34 provinsi, dan sudah didistribusikan pada Juni - Juli 2023.
"Pesantren harus melakukan adaptasi, karena hanya yang bisa beradaptasi yang memiliki keberlanjutan. Kalau tidak melakukan adaptasi akan ditelan zaman,"
Ia menyayangkan, masih adanya sikap penolakan sebagian pesantren yang masih belum mau beradaptasi dengan alasan menjaga wasiat. Pesantren dimaksud tidak mau memakai komputer, laptop, dan teknologi digital lainnya.
Bentuk menjaga wasiat semacam ini agaknya perlu ditafsir ulang. Sebab kalau tidak, kasihan penerusnya, karena pesantren yang tidak mau beradaptasi dengan zaman bisa ditinggal masyarakat.
Pun begitu, pihaknya optimis mayoritas pesantren mampu beradaptasi dengan zaman. Sebab, pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai kultur adaptif.
Dia berharap pesantren yang telah mendapat bantuan digitalisasi pesantren dari Kemenag dapat memanfaatkan bantuan itu dengan maksimal.
Pesantren diharapkan membuat dan mengaktifkan kanal-kanal media guna menyebarluaskan informasi yang penting kepada masyarakat.
Sebab, kata dia, hari ini kekuatan pesantren ada pada publikasi. Pesantren yang gencar melakukan publikasi akan semakin dikenal oleh masyarakat.
Untuk itu, dia menegaskan bahwa pesantren perlu menyiapkan sumber daya manusia atau operator yang terampil di dalam mengoperasikan teknologi.
"Operator itulah yang nantinya akan mempublikasikan hal-hal yang berkaitan dengan pesantren, seperti kitab apa yang dikaji, bagaimana profil kiainya, dan lain-lain, ke dalam kanal digital milik pesantren,” tandasnya.